Kota Bima, Berita11.com— Rantai pangan terganggu hingga daya beli menurun dan krisis energi membuat inflasi secara global tidak terkendali sehingga memaksa Negara-negara menaikan suku bunga untuk mengimbangi ekonomi yang kian terkontraksi. Maka tak heran gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai dilakukan berbagai perusahaan ternama. Namun badai global itu belum sepenuhnya menghantam Negara-negara seperti Indonesia.
Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi mengungkapkan, sebagaimana pemaparan Presiden Jokowi saat rapat koordinasi bersama kepala daerah seluruh Indonesia pekan lalu, hampir sepertiga Negara di dunia menghadapi dampak krisis global. Itu artinya 70 negara pada tahun 2023 mengalami krisis atau menghadapi resesi.
“Mudah-mudahan Indonesia tidak masuk dalam 70 negara yang mengalami krisis,” kata Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi saat ikut doa selamat (doa dana) bersama sejumlah petani di So Kumbe Kelurahan Rabadompu Timur, Kota Bima, Senin (23/1/2023).
Lutfi bersyukur, saat kondisi ekonomi global yang serba tidak pasti seperti sekarang ini, geliat pembangunan di Kota Bima tetap berjalan.
“Alhamdulillah Kota Bima tetap bisa membangun walau dalam kondisi terpahit sekalipun. Artinya ini semua berkat doa ita doho kaso (berkat doa bapak-bapak),” ujar H Lutfi di hadapan warga.
Pada kesempatan itu juga, Lutfi mengungkapkan harapannya kepada Dinas Pertanian Kota Bima serta penyuluh pertanian agar tetap tetap berjuang mengawasi dan memastikan kegiatan produksi pertanian tetap berjalan sehingga tidak terdampak krisis dunia.
Mantan anggota DPR RI dua periode itu juga memaparkan perjalanannya memimpin Kota Bima bersama Wakil Wali Kota Bima yang telah mencapai lebih dari empat tahun.
“Sengaja mada kaso (kami sendiri) bersua dan hadir pada kesempatan ini untuk menyampaikan secara garis besarnya. Apa saja kelak yang akan dibangun di wilayah timur,” ujarnya.
Dikatakannya, dua rencana pembangunan yang menonjol di wilayah timur Kota Bima, di antaranya berkaitan rencana pembangunan kampus negeri, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima di Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur di atas lahan 30 hektar. Perguruan tinggi itu selanjutnya diihtiarkan pemerintah kelak menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), sehingga diharapkan menjawab kebutuhan pendidikan tinggi bagi masyarakat.
“Sudah barang pasti dengan hadirnya kampus IAIN, nantinya roda perekonomian masyarakat akan tumbuh, menjamurnya kos-kos yang nantinya dibangun oleh masyarakat. Ini semua efek dari hadirnya kampus negeri di Kota Bima yang menjadi impian dan cita-citanya sejak dulu,” ujarnya.
Rencana pembangunan lain yang sedang diihtiarkan oleh dirinya di wilayah timur Kota Bima, yaitu membangun bendungan. Pemerintah Kota Bima telah menyiapkan rancang bangun rinci (detail engineering design/ DED).
“Alhamdulilah, DED sudah dibuatkan. Ketika Pak Jokowi hadir di Kota Bima beberapa hari lalu, (presiden) tanya ke mada kaso (kepada kami), apa yang bisa saya bantu untuk Kota Bima Pak Wali? Saya minta hanya bendungan saja,” ungkapnya.
Dijelaskannya, bendungan diperlukan untuk mengurangi risiko bencana banjir. Selain itu sebagai sumber air baku, kebutuhan air minum di Kota Bima. Dari total 127 sumber mata air di Kota Bima, yang tersisa 25 mata air.
“Ketiga (bendungan) bisa digunakan untuk irigasi lahan pertanian,” ujar H Lutfi.
Saat mengikuti doa dana di So Kumbe Kelurahan Rabadompu Timur, Kecamatan Raba, Kota Bima turut didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, Lurah Rabadompu Timur dan Lurah Kumbe Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima. [B-19]