Kota Bima, Berita11.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima mencatat sebanyak 12.943 jiwa yang tersebar pada 13 kelurahan terdampkan bencana kekeringan (hidrometeorologis) sejak Februari 2024 hingga saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, Gufran mengatakan, menanggapi bencana kekeringan tersebut, BPBD setempat rutin mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah terdampak seperti Kelurahan Tanjung, Kelurahan Dara, Kelurahan Pane dan Kelurahan Paruga Kecamatan Rasane Barat. Selain itu di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota dan Kelurahan Manggemaci dan Kelurahan Sambinae Kecamatan Sambinae Kota Bima.
Mantan wartawan ini mengimbau seluruh masyarakat Kota Bima agar menghemat air, menanam pohon sebanyak mungkin, baik di lingkungan rumah,sekolah maupun kawasan perkantoran dan tidak merusak kawasan hutan.
Selain itu, memperbanyak serapan air dengan membuat umur resapan (biopori), menjaga dan merawat sumber-sumber air yang tersedia,m embuat embung penampung air. Jika membakar sampah senantiasa mengawasi dan memastikan api dalam kondisi aman.
Gufran juga mengajak masyarkat menjaga kebersihan lingkungan dan tidak sembarang membuang bahan kimia. “Siap untuk selamat, mari hidupkan budaya sadar bencana. Kita jaga Aalam dan alam jaga kita,” ujar Gufran melalui layanan media soisal whatshapp, Rabu (17/7/2024) lalu.
Dikatakan dia, terdapat potensi tiga jenis bencana alam di Kota Bima, yaitu bencana alam yang meliputi banjir, gempa bumi, angin puting beliung, tanah longsor, bencana kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan,wabah, epidemi, tsunami dan letusan gunung berapi.
Selain itu, potensi bencana lainnnya jenis bencana nonalam, antara lain kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman yang bisa disebabkan manusia. Bencana kecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi teknologi, dampak industri dan ledakan nuklir dan pencemaran lingkungan.
“Selain itu bencana sosial, antara lain konflik sosial, kerusuhan sosial politik dalam masyarakat yang sering terjadi,” ujarnya.
BPBD Kota Bima mencatat, sejak Maret 2024 musibah kebakaran diawali pada Kelurahan Paruga kali kejadian, Kelurahan Matakando, Kelurahan Nae, TPA Nitu. Kemudian kebakaran kios di depan toko Bolly dan terakhir kebakaran di Kelurahan Rabangodu Utara yang menghanguskan satu rumah permanen.
“Sering terjadi cuaca ekstrim dengan peralihan musim dari hidrometalrologis basah ke (musim) kering atau kemarau. Untuk itu, kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat mengantisipasi potensi bencana tersebut,” imbaunya. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News