Direktur Program Regional Institute 104 NTB Nilai Pembentukan Danantara Bagus, tapi…

H Muzakkir Baim. Foto Ist.
H Muzakkir Baim. Foto Ist.

Bima, Berita11.com— Direktur Program Regional Institute 104 NTB, H Muzakkir Baim menilai, pembentukan Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) oleh pemerintah pusat sebagai pengelola investasi strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional merupakan langkah bagus.

Namun demikian, menurut mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penilitian dan Pengembangan Kabupaten Bima ini, untuk mengukur ekspektasi dunia bisnis terhadap kehadiran lembaga baru tersebut bisa dilihat dari salah satu indikator ekonomi paling sahih, yaitu sentiment pasar.

Bacaan Lainnya

“Apakah pasar menyambut baik? Bagaimana reaksi pasar? Apakah rupiah menguat atau melemah? Bagaimana saham-saham BUMN yang tergabung dalam Danantara? Apakah naik atau terkoreksi?” ujar alumnus S2 MPKP Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang juga Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Strategis Samota Provinsi NTB saat dihubungi Berita11.com, Jumat (28/2/2025).

BACA JUGA: Komoditi Jagung dan Padi Sumbang Peredaran Uang di Dompu Rp2, 7 Triliun

Muzzakir juga tidak yakin sentiment negative atau persepsi public terhadap Danantara sampai menimbulkan rush money, karena perusahaan-perusahaan besar yang menempatkan uangnya di bank BUMN (Himbara) banyak yang dibantu oleh bank dan memiliki portofolio kredit domestik, karena mereka memiliki bisnis di Indonesia.

“Untuk manfaat, kita hanya bisa prediksi, karena akan dilihat bagaimana rencana bisnis jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dari Danantara,” ujarnya.

Menurutnya, sepanjang Danantara mampu menjadi pionir pencapaian target investasi dan pertumbuhan ekonomi yang semakin merata, maka lembaga ini dapat diharapkan berkontribusi bagi kemakmuran bangsa. [B-22]

Pos terkait