Dompu, Berita11.com—Sebanyak 15 warga Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari anak-anak hingga lansia dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kempo Kabupaten Dompu lantaran diduga keracunan nasi bungkus, Rabu (7/8/2024).
Kepala Kepolisian Sektor Kempo Kabupaten Dompu, Inspektur Dua Jubaidin mengatakan, keracunan massal tersebut diketahui pihaknya pada Rabu (7/8/2024) malam setelah pihaknya menerima informasi dari Kepala PKM Kempo, Ermin Yuniarti yang menginformasikan terdapat lima pasien dengan gejala muntah-muntah dan sakit perut akibat mengonsumsi nasi bungkus yang dibawa pulang dari acara deklrasi calon Bupati dan calon Wakil Bupati Dompu.
Setelah memperoleh informasi tersebut, pihaknya bersama Kanit Reskrim, Kanit Intelkam dan anggota piket Polsek Kempo mendatangi tempat kejadian perkara di Dusun Pali Desa Soro Barat Kecamatan Kempo dan mengecek korban di PKM Kempo.
Jubaidin menyebut, sejumlah korban di antaranya anak usia tujuh tahun dan pelajar 11 tahun. Selain itu, wanita lanjut usia (60 tahun). sejumlah korban mengalami mual, muntah. Sebagian mengalami gejala sakit perut, pusing, mual hingga muntah.
Nasi bungkus yang dikonsumsi belasan korban tersebut berasal dari rumah warga di Dusun Samada Desa Doropeti Kecamatan Pekat yang dibawa ke Dompu di lokasi deklarasi calon Bupati dan calon Wakil Bupati Dompu.
“Dalam perjalanan nasi bungkus tersebut sempat dikonsumsi sekitar pukul 11.00 Wita, oleh sebagian tim (calon kepala daerah dan wakil kepala daerah) dari Kecamatan Pekat, kemudian mereka merasa mual dan sakit perut,” ujar Jubaidin kepada Berita11.com melalui layanan media sosial whatshapp, Rabu (7/8/2024) malam.
Salah satu korban keracunan yang berasal dari Desa Soro Barat sempat dirawat di Pustu Siaga Lapangan Kandai II Dompu, sedangkan dua korban lainnya dirawat di PKM Rasanggaro Kabupaten Dompu.
Nasi bungkus yang dibawa pada acara deklarasi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut kemudian dibawa pulang oleh salah satu warga dibagikan ke sejumlah anggota keluarganya.
“Setelah mendapatkan nasi bungkus para korban langsung memakannya. Tidak berselang lama setelah memakan nasi bungkus tersebut para korban rata-rata mengalami gejala mual dan muntah. Akibat dari kejadian tersebut orang tua dari para korban langsung melarikan anaknya ke Puskesmas Kempo guna mendapatkan pertolongan medis,” ujar Jubadin.
Jubaidin mengungkapkan, sebagaimana pengakuan orang tua korban yang dirawat di PKM, nasi bungkus yang dibawa dan dikonsumsi korban sudah dalam kondisi basi. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News