105 Mahasiswa STKIP Tamsis Lolos Program Kampus Mengajar 6, Dua Diplot di Lombok dan Makassar

Foto bersama Koodinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar 6 STKIP Tamsis Bima, Ainun Fitriani, M.Pd dengan peserta sosialiasi program Kampus Mengajar 6 di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima, Jalan Lintas Bima-Sumbawa, Jumat (11/8/2023). Foto Ist.
Foto bersama Koodinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar 6 STKIP Tamsis Bima, Ainun Fitriani, M.Pd dengan peserta sosialiasi program Kampus Mengajar 6 di Auditorium Sudirman STKIP Tamsis Bima, Jalan Lintas Bima-Sumbawa, Jumat (11/8/2023). Foto Ist.

Bima, Berita11.com— Seratus lima mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima yang lolos program Kampus Mengajar 6 mengikuti sosialiasi prapelepasan di Auditorium Sudirman kampus setempat, Jumat (11/8/2023).

Dari 105 mahasiswa STKIP Tamsis Bima yang lolos program Kampus Mengajar 6, dua orang di antaranya ditempatkan di Pulau Lombok dan Makassar.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STKIP Tamsis Bima, Dr Syarifudin M.Pd menjelaskan, sosialisasi meliputi konversi mata kuliah, mekanisme perkuliahan selama program Kampus Mengajar berlangsung dan hal teknis lain.

Dia berharap, selama penugasan mahasiswa mampu memantaskan diri menjadi guru masa depan yang melek teknologi.

BACA JUGA: UNW Mataram Gelar Univeristas Islam Malang dan UMMAT Sepakat Berkolaborasi untuk Mewujutkan MBKM

“Bagaimana power dari youtube sebagai media pembelajaran yang dapat peserta Kampus Mengajar 6 terkait penguatan literasi digital. Jadi, mahasiswa sekarang harus benar-benar melek teknologi karena itu adalah kebutuhan guru di abad digital,” ujarnya dikutip Kepala Bagian Hubungan Masyarakat STKIP Tamsis Bima, Rizalul Fiqri M.Pd.

Mantan Koordinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar 1 itu juga menyampaikan selama penugasan nanti, mahasiswa diharapkan bijak dalam membuat konten-konten media sosial. Terutama mengenai diksi saat kritik sosial.

“Gunakan kaidah-kaidah yang tidak menjatuhkan, baik bagi sekolah maupun dinas pendidikan setempat, terlebih bagi almamater kampus kebanggaan,” katanya seraya menjelaskan manfaat yang akan diperoleh peserta Kampus Mengajar 6.

Menurutnya, mahasiswa juga mendapatkan sejumlah kemudahan (privillage) melalui program Kampus Mengajar, mulai dari pengalaman mengajar, membangun jaringan (networking), termasuk konversi nilai sejumlah mata kuliah.

Dia berpesan agar peserta Kampus Mengajar 6 mampu mematuhi tata tertib di sekolah sasaran, di ataranya etika berpakaian.

Koodinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar 6 STKIP Tamsis, Ainun Fitriani, M.Pd pada kesempatan yang sama membahas teknis sistem konversi nilai kuliah. “Bagi mahasiswa yang lolos Kampus Mengajar 6 akan disetarakan dengan 20 SKS nilai yang bisa dikonversi. Tentu, nanti akan disesuaikan dengan kebijakan internal prodi,” ujar Ainun.

BACA JUGA: Calistung Masalah Serius, Dr Ikhlas: Program Literasi hanya Habiskan Anggaran, Anak Dieksploitasi

Berbeda dengan Kampus Mengajar 5, di mana mahasiswa STKIP Tamsis Bima hanya bertugas di Pulau Sumbawa, pada program Kampus Mengajar 6 terdapat dua mahasiswa yang ditempatkan di Lombok dan Makassar. “Keduanya sudah berangkat sejak kemarin,” kata Ainun.

Untuk diketahui, STKIP Tamsis Bima menjadi kampus yang mampu meloloskan peserta terbanyak setiap program Kampus Mengajar. Grafiknya terus meningkat, pada program Kampus Mengjar 1, sebanyak 14 mahasiswa STKIP Tamsis lolos program tersebut, Kampus Mengajar 2 (19 mahasiswa), Kampusa Mengajar 3 (43 mahasiswa), Kampus Mengajar 4 (88 mahasiswa), Kampus Mengajar 5 (104), dan Kampus Mengajar 6 (105 mahasiswa). [B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait