Dosen STKIP Taman Siswa Bima dan STIPAR Soromandi Kolaborasi Berdayakan Sekolah La Rimpu Desa Roka

Foto bersama dosen STKIP Taman Siswa dan dosen STIPAR Soromandi di sela pendampingan kelompok Sekolah Perempuan La Rimpu di Desa Roka Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang dilaksanakan dosen kedua perguruan tinggi ini.
Foto bersama dosen STKIP Taman Siswa dan dosen STIPAR Soromandi di sela pendampingan kelompok Sekolah Perempuan La Rimpu di Desa Roka Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang dilaksanakan dosen kedua perguruan tinggi ini.

Bima, Berita11.com—Kolaborasi antara dosen STKIP Taman Siswa Bima dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Soromandi mendorong inisiatif pemberdayaan yang berfokus pada perempuan di Desa Roka, Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari semangat membangun ekonomi lokal dan melestarikan kearifan budaya. Program ini mengusung pemberdayaan ibu-ibu dari kelompok Sekolah Perempuan La Rimpu, bertujuan untuk memanfaatkan potensi wisata alam Dam Roka sebagai destinasi unggulan, sambil mendorong perekonomian keluarga melalui pemberdayaan sektor pariwisata.

Bacaan Lainnya

Kolaborasi ini menggabungkan keahlian dari dua institusi pendidikan tinggi. Dosen-dosen STKIP Taman Siswa Bima berperan dalam memberikan pelatihan keterampilan berwirausaha dan pemahaman dasar manajemen ekonomi keluarga kepada para ibu-ibu La Rimpu. Sementara akademisi dari STIPAR Soromandi berfokus pada pengembangan destinasi wisata, termasuk strategi promosi dan pemasaran digital, yang sangat relevan dalam era pariwisata modern berbasis teknologi.

Program Ini merupakan bagian dari hibah PKM (Program Kemitraan Masyarakat) Kemdikbudritek dengan sumber dana dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), yang berfungsi tidak hanya sebagai wujud implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tetapi juga sebagai bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

BACA JUGA: Gukanan Bekas Sampah, Mahasiswa STKIP Tamsis Sukses Poles Kampung ini jadi Indah

Dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dari kedua kampus, program ini menjadi ruang nyata bagi dunia pendidikan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, menyentuh kehidupan nyata ibu-ibu di Desa Roka, dan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Salah satu aspek yang menjadi sorotan dalam program ini adalah pengembangan potensi wisata Dam Roka yang memiliki keindahan alam luar biasa. Meski memiliki aset alam yang eksotis, potensi ini belum dimaksimalkan secara penuh. Dengan hadirnya para akademisi, para ibu-ibu La Rimpu dibekali pengetahuan tentang pengelolaan wisata, pembuatan video promosi, penggunaan aplikasi digital seperti Canva, hingga strategi pemasaran online yang dapat meningkatkan daya tarik Dam Roka bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Kerja sama lintas institusi ini tidak hanya berdampak pada ekonomi masyarakat, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa yang terlibat. Mereka mendapat kesempatan untuk langsung terjun ke lapangan, merasakan dinamika masyarakat, serta mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Ini adalah bukti nyata dari sinergi antara dunia pendidikan dengan pengembangan masyarakat.

Dalam kegiatan pelatihan yang baru saja dilakukan, mitra dari Belanda yang mewakili STIPAR Soromandi turut hadir dan berpartisipasi. Kehadiran mereka menambah dimensi internasional pada program ini, membuka wawasan baru bagi masyarakat Desa Roka tentang peluang pariwisata global dan potensi kerja sama lintas negara.

BACA JUGA: Mahasiswi Sumbang Empat Medali PON untuk NTB, Ketua MK Puji Capaian STKIP Tamsis

Melalui program pemberdayaan ini, dosen-dosen dari kedua kampus berhasil membangun jembatan pengetahuan antara dunia akademis dan kebutuhan masyarakat. Para ibu-ibu La Rimpu, yang sebelumnya terbatas dalam akses terhadap pendidikan dan sumber daya ekonomi, kini menjadi aktor utama dalam menggerakkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari pelatihan, mereka kini lebih percaya diri dalam mengelola usaha lokal, memanfaatkan media digital, dan berkontribusi dalam promosi pariwisata Desa Roka.

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kekuatan pendidikan tinggi tidak hanya terletak pada ruang-ruang kelas, tetapi juga pada kontribusinya terhadap masyarakat. Program ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi inisiatif pemberdayaan lainnya, di mana sinergi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun pelestarian budaya lokal.

Dengan komitmen dan dedikasi yang terus dibangun oleh STKIP Taman Siswa Bima dan STIPAR Soromandi, Desa Roka berada di jalur yang tepat untuk menjadi destinasi wisata unggulan, yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan melestarikan kearifan lokal yang kaya. Tim Pengabdian menyampaikan terimakasih kepada DRTPM Kemdikbudristek karena telah memberikan bantuan Hibah dalam melaksanakan program PKM ini. [*]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait