Tema Besarnya Quo Vadis Kebijakan dan Strategi Pemerintahan Iqbal-Dinda berbasis Pencitraan, Diskusi Publik Pojok NTB akan Dikemas Out of The Box

Direktur Mi6 NTB, Bambang Mei Fanarwanto bersama skuad panitia Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6.
Direktur Mi6 NTB, Bambang Mei Fanarwanto bersama skuad panitia Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6.

Mataram, Berita11.com— Walhi NTB dan Mi6 akan menggelar diskusi publik Pojok NTB di Tuwa Kawa Kafe Mataram pada Kamis, 19 Juni 2025 malam. Diskusi publik tersebut tema besarnya Quo Vadis Kebijakan dan Strategi Pemerintahan Iqbal-Dinda berbasis Pencitraan.

Ketua Panitia Diskusi Publik Pojok NTB, Walhi NTB dan Mi6, Hendra Kusumah mengatakan diskusi akan dikemas dengan mengedankan entertain (hiburan) sekaligus memberikan pencerahan.

Bacaan Lainnya
Pendaftaran%20Maba%20UM%20Bima

“Hal ini agar jalannya diskusi publik tidak kaku, membosankan dan membuat bete audien,” kata Hendra Kusumah kepada media, Selasa, 17 Juni 2025.

Lebih jauh Hendra menuturkan konsep diskusi publik yang tema besarnya Quo Vadis Kebijakan dan Strategi Pemerintahan Iqbal-Dinda berbasis Pencitraan diarahkan agar forum diskusi tersebut sebagai ajang berbagi ilmu dan pengetahuan yang baru terkait dinamika sosial politik yang mengemuka dipermukaan agar benang merahnya terurai dengan benar.

BACA JUGA: M16 Roadshow Bagikan Kostum dan Perlengkapan Olahraga untuk Warga 10 Desa di Alas

“Forum diskusi publik nanti akan info-info terbaru dan up to date yang akan disampaikan oleh para narasumber agar terjadi kesamaan persepsi di tengah hegemoni pencitraan komunikasi yang terkesan indah dan paling benar,” lanjut Hendra Kusumah.

Hendra menambahkan, panitia diskusi publik akan mengatur supaya panggung diskusi publik tidak terkesan berjarak dan seolah-olah peserta ‘dipaksa’ seolah-olah menonton ‘sirkus’ paparan para narasumber sebagaimana lazimnya terjadi.

“Nanti suasana panggung diskusi publik akan ditata lebih interatif agar forum menjadi cair, akrab, egaliter dan out of the box,” imbuhnya.

Terkait peserta diskusi publik, Hendra Kusumah mengatakan, panitia akan mengundang 75 orang dari berbagai kalangan, tapi lebih diutamakan untuk mahasiswa dan aktivis pergerakan.

“Diskusi publik ini sebagai upaya pencerahan dan pendidikan politik untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat secara berbeda dikalangan anak muda ditengah maraknya pragmatisme dan kurangnya budaya adu gagasan,” lanjutnya.

BACA JUGA: Zul-Rohmi Cekatan, Second Line Perlu Diperkuat

Hendra Kusumah menambahkan panitia diskusi publik sudah mendapat konfirmasi kesiapan sejumlah narasumber di antaranya Prof Dr Mansyur Afifi, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Dr Wira Pria Suhartana, Dekan Fakultas Hukum Universitas Mataram, kemudian Dr Alvin Sahrin, akademisi dan pengamat politik. Selanjutnya anggota DPRD NTB, Suhaimi dari PDI Perjuangan yang juga menyatakan kesiapannya hadir. Selain itu, TGH Najamuddin Mustafa, tokoh masyarakat yang tinggal di Lombok Timur juga akan hadir sesuai jadwal.

“Direktur Walhi NTB, Amri Nuryadin nanti akan memaparkan data data kerusakan lingkungan di NTB melalui power point yang telah disusun. Sementara itu Ahmad SH mengkonfirmasikan akan hadir jika kondisi kesehatannya membaik,” tukas Hendra Kusumah sembari menambahkan bahwa siapapun yang hadir dalam diskusi publik adalah narasumber juga untuk berbagi pengetahuan. [B-25]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait