Berita11.com— Sepanjang 2019-2022, sebanyak 3.912 Warga Negara Indonesia (WNI) memutuskan pindah menjadi warga Negara Singapura. Hal itu sebagaimana catatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
Ribuan WNI pindah menjadi warga Negara Singapura karena kaitannya dengan ketersediaan lapangan kerja.
Untuk menjadi WN Singapura, WNI harus mengikuti prosedur, di antaranya mengajukan permohonan dan melakukan pembayaran untuk mendapat status kewarganegaraan Singapura. Biaya saat mengajukan menjadi WN Singapura terdiri dari sejumlah kategori, di atarnaya orang dewasa yang sudah mendapatkan status Permanent Resident (PR) wajib membayar S$100 atau sekitar Rp1.130.000. Ketika disetujui, biaya tambahan S$70 untuk mendapatkan sertifikat kewarganegaraan Singapura.
Sementara itu untuk anak-anak yang lahir di luar negeri dengan orang tua berasal dari Singapura, perlu membayar S$18 atau sekitar Rp203.400. Kemudian jika permohonan tersebut disetujui, maka dikenakan biaya tambahan S$10. Berbeda dengan biaya tersebut, biaya naturalisasi menjadi WNI Rp50 juta, sebagaimana yang tertera dalam website Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Adapun biaya naturalisasi berdasarkan perkawinan campur Rp15 juta, sedangkan WNA yang berjasa bagi negara Rp2,5 juta dan bagi anak yang belum memperoleh kewarganegaraan dikenakan biaya Rp5 juta.
Soal ribuan WNI yang pindah kewarganeraan ke Singapura, Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia menangapi santai. Jika alasan perpindahan WNI menjadi WN Singapura karena masalah lapangan kerja, pemerintah tidak ada urusan dengan hal tersebut.
“Mereka kalau mau kerja, kerja aja di luar, ya mungkin kita doakan mudah-mudahan mereka sadar 10 tahun balik lagi ke Indonesia,” kata dia di Jakarta Jumat (21/7/2023) lalu.
Menurutnya, pilihan ribuan WNI menjadi WN lain patut dihormati. “Kalau baru ngerasa nyaman di negara orang kemudian pindah saya mempertanyakan, mohon maaf merasa kebangsaan dan nasionalisme memiliki bangsa ini. Jadi itu, nanti kalau semua begitu negara ini siapa mengurus? Tapi itu pilihan mereka dan kita hargai saja,” tandasnya.
Bahlil menyebut, realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2023 (YoY) di Indonesia Rp 678,7 triliun, sedangkan jumlah tenaga kerja yang terserap 849.181 orang. Menurut dia, penyerapan tenaga terus bertumbuh sejak kuartal III-2021 sebesar 288.687 orang, kemudian pada kuartal IV-2021 sebanyak 295.491 orang, pada kuartal I-2022 sebanyak 319.013 orang, dan kuartal II-2022 sebanyak 320.534.[B-19/*]