Kabupaten Bima Siaga Darurat Bencana Kekeringan dan Karhutla 167 Hari hingga Akhir Desember 2024

Petugas BPBD Kabupaten Bima menyalurkan bantuan air bersih untuk ratusan kepala keluarga yang mengalami krisis air bersih akibat dampak bencana kekeringan dan cuaca panas (El Nino) di Kabupaten Bima, Senin (30/7/2024).
Petugas BPBD Kabupaten Bima menyalurkan bantuan air bersih untuk ratusan kepala keluarga yang mengalami krisis air bersih akibat dampak bencana kekeringan dan cuaca panas (El Nino) di Kabupaten Bima, Senin (30/7/2024).

Bima, Berita11.com— Bupati Bima, Hj Indah Dhamanyati Putri melalui Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/350/07.04 Tahun 2024 menetapkan Kabupaten Bima berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 167 hari, terhitung 18 Juli hingga 31 Desember 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Isyra melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, menjelaskan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nusa Tenggara Barat, musim kemarau di wilayah Kabupaten Bima terjadi mulai Juni 2024. Kemudian puncaknya pada Agustus hingga September 2024 yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam kekeringan, kebakaran lahan dan hutan.

Bacaan Lainnya

“Untuk menangani bencana tersebut, perlu melalui status siaga darurat yang bersifat cepat, tepat, terencana dan komprehensif serta melibatkan seluruh perangkat daerah dan stake holder terkai,” ujar Huda, Senin (30/7/2024).

BACA JUGA: Diterjang Banjir Setinggi 1 Meter, Sebagian Warga di Kabupaten Bima Mengungsi

BPBD Kabupaten Bima mencatat, 6.905 jiwa atau 1.524 kepala keluarga yang tersebar pada 11 desa dari total 191 desa di Kabupaten Bima terdampak kekeringan tahun 2024. Sebanyak 11 desa terdampak kekeringan tersebar pada 13 kecamatan.

Untuk desa-desa terdampak kekeringan, BPBD Kabupaten Bima menanggulanginya dengan mendistribusikan air bersih. Sebagaimana hasil pemetaan BPBD setempat, 23.716 jiwa atau 5.838 kepala keluarga berpotensi terdampak bencana kekeringan tahun 2024.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kabupaten Bima, lokasi yang berpotensi mengalami dampak kekeringan 129 titik pada 45 desa yang tersebar pada 13 kecamatan, yaitu Kecamatan Woha (7 desa), Kecamatan Wawo (4 desa), Kecamatan Palibelo (13 desa), Kecamatan Donggo (4 desa), Kecamatan Soromandi (2 desa), Kecamatan Bolo (3 desa), Kecamatan Madapangga (3 desa), Kecamatan Monta (2 desa), Kecamatan Parado (1 desa), Kecamatan Wera (3 desa), Kecamatan Sape (1 desa), Kecamatan Langgudu (1 desa), dan Kecamatan Belo (2 desa).

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Bima telah mendistribusikan air bersih 33 rit atau 165.000 liter untuk sejumlah desa terdampak kekeringan di Kabupaten Bima. Pada Kamis, 25 Juli 2024, petugas BPBD Kabupaten Bima mendistribusikan air bersih 5.000 liter untuk Desa Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

BACA JUGA: Kakek Syafrudin Ditemukan tak Bernyawa Mengapung di Laut

Kemudian pada Sabtu, 27 Juli 2024 lalu, petugas BPBD Kabupaten Bima mendistribusikan air bersih 10.000 liter untuk 433 kepala keluarga atau 1.399 jiwa di Desa Pesa Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Sementara pada Senin, 29 Juli 2024 petugas BPBD Kabupaten Bima menyalurkan bantuan 3 rit atau 15.000 liter air bersih untuk 433 kepala keluarga (KK) atau 1.399 jiwa warga yang mengalami krisis air bersih akibat dampak bencana kekeringan dan cuaca panas (El Nino) di Dusun Sigi Desa Pesa Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Pada hari yang sama di lokasi yang berbeda, BPBD Kabupaten Bima juga menyalurkan 2 rit atau 10.000 liter air bersih untuk 40 KK atau 200 jiwa warga yang mengalami kesulitan air bersih akibat dampak kekeringan air dan cuaca panas (El Nino) di Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait