Bima, Berita11.com— Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) (SEMMI) Cabang Bima menyoroti dugaan kejanggalan dalam proses pembelian jagung oleh Perum Bulog Cabang Bima, yang dinilai merugikan petani.
Ketua Umum SEMMI Cabang Bima, Hairul mengatakan, Bulog seharusnya menyerap jagung sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebagaimana yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bappanas) melalui Keputusan Nomor 14 Tahun 2025, yakni sebesar Rp5.500 per kilogram.
“Bulog seharusnya menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika visi Presiden Prabowo Subianto menekankan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, Bulog Bima justru dinilai menyimpang dari aturan dan arahan tersebut,” sorotnya dalam pernyataan tertulis, Selasa (27/5/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Irul ini, kondisi di lapangan sangat memrihatinkan. Mobil-mobil pengangkut jagung mengantre di sepanjang jalan Kota Bima, bahkan ada yang sampai menunggu selama satu sepekan untuk bisa masuk ke gudang Bulog.
“Situasi ini sangat memberatkan petani. Mereka harus menunggu lama, mengeluarkan biaya tambahan untuk makan dan tempat tinggal, sementara hasil panen mereka tidak segera diterima,” ujarnya.
Dikatakannya, permasalahan tersebut juga karena lemahnya pengawasan dari aparat terkait dalam mengatur distribusi penjualan, sehingga berdampak terhadap kinerja Bulog yang kurang serius menyerap jagung petani.
“Kami menduga ada praktik nepotisme di balik lambannya proses ini,” ujarnya.
Ia menduga ada prioritas terhadap lingkaran kerabat dan kolega dalam penyerapan jagung oleh perusahaan plat merah itu. SEMMI NTB telah berupaya mengonfirmasi pihak Bulog Bima dan dijelaskan bahwa Gudang Bulog tidak lagi mampu menampung jagung.
“Bulog telah mengeluarkan surat edaran, seharusnya mereka sudah menyiapkan gudang-gudang lain yang bisa menampung jagung para petani. Ini malah berbanding terbalik, petani harus menunggu tanpa ada kepastian yang jelas,” ujarnya.
Ia mengisyaratkan, dalam waktu tak lama lagi, SEMMI Cabang Bima akan konsolidasi dalam rangka membela hak-hak petani di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Secara terpisah, Kepala Perum Bulog Cabang Bima, Heri Sulistyo yang dikonfirmasi, menjelaskan, pihaknya menyerap (membeli) jagung sesuai antrian. [B-22]
Follow informasi Berita11.com diGoogle News