Minimalisasi Bahaya Bullying, Tim PKM STKIP Yapis Gelar Pendampingan Berbasis TI di Ponpes Utsman bin Affan

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu, saat melaksanakan pendampingan dalam mencegah perudungan (bullying) di lingkup Ponpes Utsman bin Affan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu, saat melaksanakan pendampingan dalam mencegah perudungan (bullying) di lingkup Ponpes Utsman bin Affan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini.

Dompu, Berita11.com— Kasus perudungan (bullying) dalam kalangan pelajar termasuk di lingkup pondok pesantren masih berpotensi timbul. Hal ini menjadi perhatian khusus tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapis Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Untuk meminimalisasi bahaya bullying atau perudungan, belum lama ini Tim PKM STKIP Yapis Dompu menggelar pendampingan berbasis teknologi informasi (TI) di Pondok Pesantren Utsman bin Affan di Desa O’o Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Yapis Dompu ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).

Bacaan Lainnya

Tim PKM STKIP Yapis Dompu, Arifin M.MPd menjelaskan, kasus bullying tidak hanya terbatas terjadi di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat, tetapi juga menjadi masalah yang meluas di seluruh Indonesia.

“Bullying di pondok pesantren di seluruh Indonesia mencakup berbagai bentuk, mulai dari perilaku fisik, verbal, sosial, hingga bullying siber. Santri pada banyak pondok pesantren menghadapi risiko pelecehan dan intimidasi yang dapat merusak perkembangan emosional dan psikologis mereka,” ujarnya.

Arifin mengatakan, kegiatan PKM bertajuk Upaya Meminimalisasi Bahaya Bullying Melalui Kegiatan Pendampingan Berbasis Teknologi Informasi pada Pondok Pesantren Utsman bin Affan bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepekaan para pengajar (ustaz dan ustazah) terhadap kasus perudungan (bullying) dengan membuka akses pemanfaatan teknologi dan informasi untuk mengatasi terjadinya perudungan.

BACA JUGA: Tersebar pada 10 Desa, Mahasiswa STKIP Habi Mulai Gelar PPL-KKN Mandiri Terpadu

Menurutnya, tradisi senioritas memungkinkan terjadinya intimidasi. Selain itu, tujuan kegiatan untuk mengubah dan mengurangi perilaku intimidasi yang didorong oleh tradisi senioritas di kalangan santri agar tercipta hubungan yang lebih sehat antara santri di berbagai tingkatan.

Kegiatan PKM dilaksanakan selama dua hari, melalui pelatihan untuk ustadz dan ustadzah. Selain itu, kegiatan pendampingan untuk santri-santriwati digelar selama lima hari.

Sejumlah materi pelatihan yang disampaikan tim PKM untuk ustadz dan ustazah di Ponpes Utsman bin Affan Dompu, yakni materi tentang pentingnya mengenali jenis-jenis bullying (perudungan) bagi ustadz dan ustazah di lingkungan pondok pesantren.

Selain itu, materi untuk pengurus pondok pesantren tentang cara menyelesaikan kasus bullying melalui pembuatan media poster bullying dan aplikasi layanan aduan bullying berbasis android.

“Setelah pelaksanaan pelatihan kepada ustadz dan ustadzah, tim PKM membentuk tim satgas, yaitu dari pihak pondok pesantren. Tujuannya setelah kegiatan PKM ini berakhir ada Satgas yang selalu memantau kasus-kasus bullying di pondok pesantren,” ujar Arifin.

Tim PKM juga menyampaikan materi saat pendampingan terhadap santri dan santriwati untuk mencegah kasus perundungan, yaitu pendampingan bahaya perilaku intimidasi oleh senioritas pada kalangan santri agar terhindar dari bullying.

“Pendampingan santri dalam menciptakan suasana lingkungan belajar aman, nyaman yang jauh dari unsur bullying,” jelas Arifin.

BACA JUGA: Tim PKM STKIP Yapis Dompu Latih Guru Ngaji TPQ Menggunakan Aplikasi Alquran Nggahi Mbojo

Kegiatan pendampingan dan pelantikan oleh tim PKM STKIP Yapis Dompu di Ponpes Utsman bin Affan Dompu dihadiri sejumlah pihak terkait, di antaranya pimpinan (mudir) Ponpes Utsman bin Affan Ustadz Zainudin MY, S. Pd.I, Ketua STKIP Yapis Dompu yang diwakili oleh Budiman, M.Pd (Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP Yapis Dompu).

Sementara itu, narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan PKM tersebut Drs Muhammad Gunawan, M.Pd yang menyampaikan materi terkait definisi dan konsep bullying, Supriaddin, M.Kom yang menyampaikan materi tentang cyber bullying, Arifin, M.M.Pd yang menyampaikan materi menciptakan suasana lingkungan belajar aman, nyaman yang jauh dari unsur bullying, serta Idhar, M.Pd.I yang menyampaikan materi tentang upaya pencegahan bullying di pondok pesantren.

Untuk diketahui Ponpes Utsman bin Affan di Desa O’o Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, merupakan lembaga pendidikan islam yang dibangun pada tahun 2004. Memiliki tujuan mulia mencetak generasi muslim rabbani yang beraklahul karimah dengan berlandaskan Alquran dan hadis. Lembaga ini memiliki santri yang bermukim tetap 260 santri.

Dalam mendidik santrinya sudah banyak usaha yang dilakukan oleh lembaga dalam mengatasi kasus-kasus bullying, di antaranya melalui pembinaan karakter yang kuat, berintegritas, dan mewujudkan santri-santriwati yang memiliki sikap saling menghormati dan bertanggung jawab.

Selain itu, membentuk pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi masyarakat.[B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait