Dompu, Berita11.com— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dompu menyikapi serius aspirasi rakyat melaui sejumlah aksi unjuk rasa disertai blokade jalan pada beberapa titik di wilayah Kabupaten Dompu. Legislatif dan pemerintah daerah pun sudah menyampaikan dinamika itu kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat rapat melalui zoom meeting, Jumat (19/4/2024).
Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Andi Bachtiar menjelaskan, sebagaimana hasil rapat melalui zoom meeting dengan Bapanas RI yang diikuti pihaknya besama pemerintah daerah dan Forkopimda, harga acuan pembelian (HAP) jagung Rp4.200 per kg.
“Tadi kami sudah melakukan rapat (melalui) zoom meeting dengan Bapanas terkait dengan harga penetapan pemerintah /HPP (HAP) Rp4.200 untuk tahun sekarang. Pada tahun lalu itu harga jagung belum seperti ini. Dulu Rp3.800- Rp4.500 per kg. Namun sekarang dikarenakan terjadi panen raya sehingga mempengaruhi sistem pasar. Seperti kita ketahui bersama bahwa jika hasil produksi lebih banyak, otomatis akan berpengaruh pada harga barang,” ujar alumnus Orlando Florida dan Washington DC USA ini.
Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Dompu Bidang Politik dan Pemerintahan ini juga menjelaskan, sebagaimana hasil inspeksi mendadak (sidak) pihaknya pada gudang perusahaan penampung jagung di Dompu, pihaknya memperoleh penjelasan bahwa saat ini permintaan jagung di Pulau Jawa berkurang, sementara kapasitas gudang sejumlah perusahaan tidak mampu sepenuhnya menampung jagung dari masyarakat.
“Dari pantauan kami juga banyak mobil yang jagung mengantri di depan gudang jagung,” ujar politisi yang kembali terpilih sebagai legislator hasil Pemilu 2024 ini.
Menurut Andi Bachtiar, secara umum harga pembelian Rp3.800 hingga Rp4.100 per kg tidak menjadi masalah bagi petani. Namun karena pada tahun 2024 petani banyak mengeluarkan modal untuk membeli pupuk, pestisida dan sejumlah obat lain, maka mendesak para petani meminta harga jagung agar dinaikan.
“Bicara soal pupuk juga sangat mahal dikarenakan pemerintah tidak memberikan pupuk subsidi kepada pemilik lahan tutupan, sehingga mau tidak mau petani jagung membeli pupuk dengan harga yang mahal,” ujarnya.
Soal potensi curang saat pengukuran kadar air jagung, Andi Bachtiar memastikan pihaknya memiliki cara sendiri mengawasi hal itu. “Kalau itu kami ada cara tersendiri, karena apabila tidak jeli dalam menghadapi mereka (perusahaan), mereka otomatis akan mengelak dan pintar memainkan alat kadar air,” ujarnya.
Duta Partai Nasdem ini juga tidak mempersoalkan aksi unjuk rasa elemen masyarakat. Hanya saja pihaknya menginginkan demontrans tidak melakukan aksi anarkis seperti merusak fasilitas negara.
“Tak masalah demo, itu mempermudah kerja kita juga dalam menyuarakan aspirasi masyarakat taniagar cepat direspon dan lain sebagainya, namun tidak dengan merusak fasilitas negara ataupun dengan sikap anarkis,” tandasnya. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News