Mark Up Belanja Barang hingga SPPD Fiktif, BPP dan PPK Bawaslu Ditetapkan sebagai Tersangka

Sejumlah tersangka kasus korupsi dana hibah Bawaslu yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Kabupaten OKU Sumsel. Foto Antara.
Sejumlah tersangka kasus korupsi dana hibah Bawaslu yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Kabupaten OKU Sumsel. Foto Antara.

Berita11.com— Sebanyak tiga orang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah di Bawaslu Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan tahun anggaran 2019 oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten OKU Sumsel, A Arjansyah Akbar mengatakan, tiga orang yang ditetapkan tersangka oleh Kejari setempat terkait dugaan korupsi dana hibah Bawaslu tahun anggaran 2019 dengan nilai anggaran Rp16,5 miliar.

Bacaan Lainnya

“Hari ini resmi ditetapkan tersangka atas kasus dugaan korupsi dana hibah Bawaslu tahun anggaran 2019 dengan nilai anggaran sebesar Rp16,5 miliar,” kata Arjansyah Akbar di Martapura sebagaimana dilansir ANTARA, Senin, (28/8/2023) lalu.

BACA JUGA: Pria ini tak Berkutik saat Digerebek Tim Kobra, Rekannya juga Diciduk

Arjansyah menjelaskan, tiga tersangka masing-masing berinisial M, AW dan K menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Sekretariat Bawaslu OKU Timur sejak Juli 2020.

Para tersangka diduga merugikan keuangan negara atas penggunaan dana hibah Pilkada 2019, 2020 dan 2021 di Bawaslu OKU Timur.

Dalam pengelolaan dan penggunaan keuangan dana hibah Bawaslu OKU Timur, tersangka K, M dan AW tidak melaksanakan tugas sesuai aturan. Bahkan, dana hibah dari pemerintah daerah yang dikucurkan ke Bawaslu OKU Timur itu tidak digunakan sesuai peruntukannya.

Dijelaskan, dalam melakukan tindakan pidana korupsi para tersangka membuat kegiatan rapat fiktif, mark up belanja barang dan jasa, SPPD fiktif, hingga gaji tenaga honorer yang tidak dibayarkan.

BACA JUGA: Sasar Lokasi Hiburan Malam di Kota Bima, Tim Gabungan Amankan 79 Botol Miras

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, lanjut dia, kerugian negara yang disebabkan dalam kasus korupsi ini mencapai senilai Rp4,5 miliar.

“Setelah ditetapkan sebagai tersangka, mereka langsung dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan,” tegasnya.

Editor: Redaksi

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait