Mataram, Berita11.com— Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Desember 2022 menembus US$ 232.322.051 atau meningkat hingga 297,32 % dibandingkan periode sebelumnya. Bahan tambang menjadi penyumbang tertinggi nilai ekspor Provinsi NTB pada periode tersebut hingga menembus 284,67% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 nilainya hanya 58,47.
Perkembangan nilai ekspor tersebut dipaparkan Pelaksana Harian Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTB, Mohammad Junaedi di Mataram, Senin (16/1/2023).
Junaedi menyebut, jika dilihat dari kelompok komoditas dan negara tujuan, komoditas tertinggi nilai ekspor NTB disumbang kelompok barang galian atau tambang non-Migas sebesar US$ 219.772.116 atau 94,50% dengan negara tujuan Korea Selatan, Jepang, Cina dan Filipina.
Komiditi lain penyumbang nilai ekspor Bumi Gora disusul kelompok gandum-ganduman sebesar US$ 9.440.025 atau 4,06% dengan negara tujuan Filipina dan Vietnam. Selanjutnya kelompok perhiasan atau permata sebesar US$1.371.434 atau 0,59% tujuan Jepang, Hongkong, dan negara lain.
Sementara itu, kelompok buah-buahan menyumbang nilai ekspor NTB sebesar US$ 1.001.268 atau 0.43% negara tujuan Vietnam, kemudian disusul kelompok biji-bijian berminyak sebesar US$ 328.368 atau 0.14% ke Cina. Kelompok Garam, belerang dan kapur sebesar US$ 283.285 atau 0.12% dengan negara tujuan Cina, Vietnam, negara lain.
“Terakhir GAB komoditas lainnya sebesar US$ 125.555 atau 0.05% ke berbagai negara,” sebut Junaidin.
Menurutnya, perkembangan ekspor dari bulan ke bulan di Nusa Tenggara Barat terpantau secara konsisten. Ekspor tambang pada tahun 2022 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Sementara untuk nontambang mengalami perbedaan walau tidak konsisten. [B-19]