Pj Gubernur: Indeks Literasi Keuangan di NTB Tertinggi ke-2 di Indonesia

Foto bersama Penjabat Gubernur NTB, Hasanudin bersama Kepala OJK Mataram yang baru dilantik, Jumat (13/7/2024).
Foto bersama Penjabat Gubernur NTB, Hasanudin bersama Kepala OJK Mataram yang baru dilantik, Jumat (13/7/2024).

Mataram, Berita11.com— Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hasanudin menyebut indeks literasi keuangan masyarakat NTB 65,45 persen. Menurutnya, persentase tersebut merupakan tertinggi ke-2 secara nasional pada tahun 2023 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 49,68 persen.

Hasanudin mengungkapkan, data yang dia sebut mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK). indeks literasi keuangan tertinggi ke-2 secara nasional, menguntungkan ekonomi daerah.

Bacaan Lainnya

“Setidaknya ada enam keuntungan dengan indeks literasi yang tinggi agar masyarakat lebih siap menghadapi tantangan ekonomi,” ujarnya saat pengukuhan Kepala OJK NTB di kantor OJK Mataram, Jumat (12/7/2024).

BACA JUGA:  Staf Khusus Wapres dan Pj Gubernur Bahas Percepatan Penurunan Stunting di NTB

Hasanudin menyebut, enam keuntungan dari indeks literasi keuangan yang tinggi, di antaranya kesejahteraan masyarakat melalui inovasi keuangan inklusi, ekonomi dan keuangan daerah yang stabil, akses keuangan yang lebih terbuka, penguatan sistem keuangan dan peningkatan partisipasi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner OJK Pusat, Dian Ediana Rae mengatakan, tantangan ekonomi nasional akan teruji dalam dinamika ekonomi daerah.  “Target ekonomi nasional tergantung pada pertumbuhan ekonomi daerah”, sebutnya.

Sementara indek inklusi keuangan di NTB sendiri masih sebesar 82, 34 persen, di bawah rata-rata nasional 85, 10 persen. Dengan kondisi tersebut, OJK berharap NTB senantiasa meningkatkan konsistensi dengan melibatkan seluruh stakeholders dalam proses pencapaiannya.

BACA JUGA:  Perkenalkan Dua Hotel Baru: Dusit Collection dan Devarana – Dusit Retreats

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7%, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1%. Capaian tersebut juga lebih tinggi sebesar 0,7 poin persentase dari target yang ditetapkan untuk tahun 2023 yakni sebesar 88%.

Tiga komponen penilaian literasi keuangan. Pertama, perilaku keuangan (behavior). Kedua, pengetahuan keuangan (knowledge). Ketiga, sikap terkait keuangan (attitude).  

Merujuk data OJK, indeks literasi keuangan di NTB hanya 51,59 % dan indeks inklusi keuangan 82,34 %. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya provinsi terdekat, Provinsi Bali.  [B-25]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait