Organisasi yang menjadi mata dan telinga pemerintah Amerika Serikat dan bagi sekutu-sekutunya, Central Intelligence Agency (CIA) tidak diragunakan lagi memiliki beberapa gadget terbaik di dunia. Gadget itu muncul di domain publik, atau menjadi barang legenda.
Salah satu yang menjadi sorotan yakni ‘Heart Attack’ Gun atau pistol khusus yang mampu memicu serangan jantung bagi sasaran yang ditembak. Cara senjata ini halus dan seolah tak terlihat, sehingga membuat senjata tersebut sangat menakutkan. Terutama bagi para tokoh yang dianggap sebagai musuh Amerika Serikat.
Nantinya, racun tersebut akan ditransmisikan lewat tembakan dari pistol yang dirancang secara khusus sesuai kebutuhan. Target yang menjadi sasaran diasumsikan akan roboh dalam beberapa saat ketika racun bereaksi, sehingga hal tersebut terlihat murni sebagai serangan jantung secara alami.
Senjata berisikan peluru berupa jarum itu nantinya akan hancur dan racun beku di dalamnya akan mulai mencair. Pada fase ini, racun akan memasuki aliran darah yang kemudian menyebabkan gagal jantung pada target yang dituju.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang analis di bidang intelijen, Fred Burks.
“Racun pembunuh dengan cepat menyebar melalui pembuluh darah dan menimbulkan serangan jantung hebat dan saat kerusakan terjadi, racun tersebut dengan cepat terurai dengan sendirinya, sehingga otopsi yang dilakukan hanya menemukan adanya serangan jantung biasa,” ucap Burks pada majalah Examiner, 29 November 2009.
Racun itu ditemukan dan dibekukan menjadi anak panah kecil. Anak panah ini bisa ditembakkan dari seperti yang tampak dalam pistol biasa. Ketika peluru mengenai orang, peluru itu akan larut di dalam tubuh mereka. Racun itu akan meniru serangan jantung, membunuh korbannya.
CIA mengkonfirmasi senjata serangan jantung
Rekaman video yang digali dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa direktur CIA saat itu William Colby ditanya, “Apakah pistol ini menembakkan panah?” tanggapannya mengkonfirmasi hal bahwa itu adalah anak panah khusus yang dirancang untuk memasuki seseorang tanpa terdeteksi. Dia juga menegaskan bahwa racun tidak akan muncul pada otopsi (*)