Bima, Berita11.com— Keberadaan sumur air tawar di tengah laut di Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial (Medsos). Kabar keberadaan sumur air tawar itu viral melalui video TikTok account @hamad222999 yang kemudian dibagikan berkali-kali di whatshapp dan facebook.
Video viral itu merupakan dokumentasi saat Syaikh Soleh Abdullah Ar Rajihi asal Saudi Arabia didampingi pimpinan Ponpes Darurraihan Sonao Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Ustadz Farhan dan pimpinan Ponpes Imam Bukhari Kelurahan Karijawa Kabupaten Dompu, Ustadz Harist Kufsi serta sejumlah santri, saat mencoba melihat langsung sumur air tawar yang letaknya tak jauh dari tepi pantai yang berbatasan langsung dengan Ponpes Darurraihan Sonao Kabupaten Bima, Selasa (31/1/2023) lalu. Syaikh Soleh Abdullah Ar Rajihi merupakan salah satu donatur Ponpes setempat asal Saudi Arabia.
Setelah viral, belakangan sumur air tawar di tengah laut tersebut ramai dikunjungi oleh sejumlah warga yang penasaran.
Direktur Ponpes Darurraihan Sonao, Subari mengatakan, awalnya sumur air tawar di tengah laut itu merupakan sebuah telaga kecil yang berbentuk mata air dan terlihat saat air laut surut. Air tawar di tengah laut tersebut diketahui saat pengurus Ponpes setempat ingin menggali sumur.
Kebetulan kata dia, lokasi Ponpes setempat tidak jauh dari laut. Upaya pengurus Ponpes menggali sumur untuk kebutuhan air bersih awalnya tidak membuahkan hasil setelah digali beberapa titik. Setelah itu, pengurus Ponpes yang saat itu nyaris putus asa melihat mata air tawar di pantai saat air laut surut.
“Rasa airnya tidak asin, namun tawar seperti air tawar pada umumnya,” ujar pria yang juga akademisi STIPAR Soromandi dan Kepala SMAN 2 Madapangga Kabupaten Bima itu.
Mata air yang awalnya berbentuk seperti telaga itu kemudian dipasang gorong-gorong oleh pengurus Ponpes setempat untuk mencegah asimilasi dengan air laut.
”Sebelum dipasangi gorong-gorong, telaga tersebut hanya bisa digunakan saat air surut, namun jika air laut sedang pasang, telaga tersebut tidak bisa digunakan dan tidak kelihatan,” ujar alumnus Universitas Mataram dan Universitas Muhammadiyah Mataram itu.
Subari mengatakan, sumur air tawar tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi santri dan santriwati Ponpes Darurraihan.
Pemodelan Hidrogeologi Daerah Pantai
Secara umum, pada zona saturasi (aquifer bebas), semua celah ruang antara butir terisi air dan mempunyai tekanan hidrostatik. Pada sebagian besar massa daratan bumi, satu zona aerasi.
Dari aspek sains, munculnya air tawar di tengah laut tidak bisa dilepaskan dari hubungan antara laut, air tanah, dan kondisi geologi. Secara alami, gejala munculnya mata air tawar di pesisir dan lepas pantai lazim terjadi. Namun, sebagian masyarakat menganggapnya sebagai sesuatu yang keramat. Hal itu ditemukan di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi tradisi masyarakat.
Sebagaimana sains dalam hidrogeologi, sesuai hukumnya, air tanah akan mengalir ke titik terendah di permukaan bumi, yaitu laut. Dalam perjalanannya, air yang berada di bawah tanah bergerak melalui aneka ragam batuan. Akibatnya, bentuk keluarannya beragam. Bentuk kemunculan air tanah di pantai maupun di laut ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu rembesan air tanah di dekat pantai (nearshore groundwater seepage), rembesan air tanah (groundwater seepage), dan mata air tawar lepas pantai (submarine freshwater springs).
Rembesan air tanah di dekat pantai biasa dijumpai di pinggir pantai. Salah satu bentuknya berupa mata air di tepi pantai. Hal itu karena aliran air tanah tidak cukup kuat menekan air laut. Umumnya terjadi pada air tanah bebas, yaitu air tanah yang memiliki tekanan sama dengan udara dan air laut yaitu 1 atmosfir atau ekuifalen 101325 Pa.
Rembesan air tanah di lepas pantai atau melewati garis pasang surut maksimum. Rembesan ini sulit untuk dilihat secara kasat mata dan umumnya terjadi pada air tanah yang berada pada sistem media batuan yang berpori.
Sementara itu, mata air tawar lepas pantai terjadi di lepas pantai dan dapat terlihat secara kasat mata. Mata air ini terbentuk ketika tekanan air tanah yang terjadi akibat proses alirannya cukup untuk mendorong air tawar ke permukaan. Semakin besar tekanan dan debitnya, maka akan semakin besar mata air dan zona interaksinya akan semakin terlihat.
Air tawar muncul di tengah air laut yang memiliki berat jenis yang lebih besar dapat diketahui dari bentuk pertemuan (interaksi) antara air tawar dan air laut. Dalam konsep ilmu air tanah (hidrogeologi), agar aliran air tanah tawar dapat mendorong air laut, selain berat jenis, maka kunci lainnya adalah tekanan fluida.
Tekanan air laut di daerah pesisir sama dengan tekanan udara, yaitu 1 atmosfir (atm), sehingga jika ada aliran air tanah yang memiliki tekanan lebih besar dari tekanan air laut pada titik pertemuannya, maka air tanah di tengah laut sangat mungkin akan terjadi.
Dilihat dari aspek siklus hidrologi, air mulai berasal dari air hujan yang pada saat menyentuh bumi ini mengalami beberapa gejala. Pertama, sebagian dari air akan diuapkan kembali ke angkasa (evaporasi). Kedua, air akan meresap ke dalam bidang permukaan tanah akibat proses gaya tarik bumi atau gravitasi (infiltrasi). Saat permukaan tanah mengalami proses jenuh air yang tidak memungkinkan air meresap lagi, maka air akan terakumulasi di permukaan atau dikenal air permukaan.
Air yang meresap ke bawah permukaan akan terus bergerak ke bawah akibat gravitasi hingga menemui batuan yang kedap air dan terkumpul pada lapisan sarang (porous) atau berongga (lapisan akifer) yang berada di atas lapisan kedap air hingga mencapai kondisi jenuh.
Dalam kondisi jenuh, air akan mengalir secara horizontal mengikuti bidang perlapisan atau tekanan yang diakibatkan oleh kendali struktur batuan. Aliran tersebut merupakan aliran air tanah. Aliran ini akan bergerak menuju titik terendah, berdasarkan hukum gravitasi, melalui media batuan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air (lapisan akifer). Titik terendah yang dituju oleh aliran air tanah di dalam akifer umumnya laut.
Pada saat air tanah dan air laut bertemu, berlaku hukum fisika, di mana air laut yang memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan dengan air tawar, mengakibatkan bentuk interaksi yang khusus.
Hukum interaksi itu pertama kali dipublikasikan secara ilmiah oleh Ahli Hidrogeologi, Ghyben dan Hertzberg. Mereka menjelaskan bahwa pertemuan akan bersifat cekung ke arah aliran air tanah akibat perbedaan berat jenis dan dicirikan oleh adanya zona transisi atau zona air anta (air payau).
Kondisi munculnya air tawar di tengah laut hanya berlaku apabila pertemuan air tanah dan air laut terjadi selama kondisi tekanan yang sama. Pada kondisi tekanan yang berbeda air laut dapat masuk ke dalam lapisan akifer yang berada di daratan (intrusi air laut).
Adapun air tanah yang masuk ke dalam lapisan akifer di lepas pantai yang mengandung air laut dan keluar sebagai rembasan dan mata air di tengah laut.
Air tawar di tengah laut memiliki manfaat, di antaranya mengurangi nilai kadar keasinan (salinitas) laut, yang terjai akibat proses pengenceran air tanah dan air laut. Dalam kondisi salinitas rendah, secara teoritis tidak akan ada biota laut yang dapat hidup, kecuali yang bersifat endemisme, yaitu organisme yang bertahan hidup dan menjadi unik pada satu lokasi geografi tertentu.
Manfaat lainnya, karena air tanah akan kaya dengan garam mineral dan nutrisi, maka fenomena munculnya di laut akan memperkaya kandungan nutrisi dan garam mineral. Namun dalam beberapa kasus, kandungan itu dapat menjadi malapetaka bagi kehidupan di sekitar keluaran air tanah tersebut. Misalnya yang telah melalui kota dan mengalami pencemaran, sehingga menjadi sumber pencemar bagi wilayah pesisir. Problem lain, air tanah yang sebelumnya melalui daerah pertanian akan mengakibatkan peningkatan kandungan nutrisi melalui pencemaran pupuk, sehingga dapat melipatgandakan pertumbuhan biota pesisir yang tidak diharapkan, seperti peledakan populasi di pesisir pantai.
Manfaat selanjutnya, menjadi salah satu sumber air tawar bagi penduduk sekitar dan dapat menjadi objek wisata. [19]