Bima, Berita11.com— Warga RT 14 RW 07 Dusun Rade Desa Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Ansari alias Sulfa (20 tahun) ditemukan tewas gantung diri di saung yang berada di tengah kebun di Dusun So Pisa Desa Nanga Wera Kecamatan Wera, Rabu (4/9/2024) pagi.
Sejumlah kerabatnya menilai terdapat kejanggalan kematian korban, sehingga meminta agar jenazah diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Korban merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara putra Abidin (57 tahun) dan Jahrani (56 tahun).
Sekretaris Desa Wora Kecamatan Wera, Aliasmin mengatakan, korban pertama kali ditemukan dalam kondisi gantung diri sekira pukul 10.30 Wita oleh adik kandungnya yang sedang membawa nasi ke kebun mereka yang berlokasi di So Pisa Desa Nanga Wera.
“Tiba-tiba adik kandung korban melihat abangnya yang meninggal bunuh (gantung) diri,” ujar Aliasmin saat dihubung melalui layanan media sosial whatshapp, Rabu (4/9/2024) sore.
Secara terpisah, Kepala Desa Nanga Wera, Umar, mengatakan, pihaknya mengetahui peristiwa tersebut setelah menerima informasi dari warga sekitar pukul 10.00 Wita.
“Salah satu warga Nanga Wera nyag kebetulan keluarga dekat pelaku (korban) bunuh diri mendatangin kantor Desa Nanga Wera menyampaikan bahwa ada warga Wora yang bunuh diri di sawahnya. Saat bersamaan saya perintahkan semua perangkat yang ada di kantor untuk segera ke kantor Polsek dan ke lokasi kejadian di So Pisa,” ujar Umar yang juga mantan District Facilitator The Australia Indonesia Partnership for Decentralisation (AIPD) Kabupaten Bima tersebut saat dihubungi melalui layanan media sosial.
Saat sampai di tempat kejadian perkara, jelas Umar, warga dari Desa Wora dan Desa Nanga Wera berjibun di lokasi. Pada saat sama aparat kepolisian memasang larangan melintas (police line).
“Selang 10 menit tim dokter dari Puskesmas Wera sampai dan melakukan pengecekan awal. Dari hasil olah TKP awal, kita hanya mendapatkan informasi bahwa pelaku (korban) murni buhuh diri. Itu yang di sampaikan oleh dokter yang melakukan pengecekan di lokasi, namun dokter menyarakan ke keluarga. Untuk memastikan lebih detail dan bagus dibawa otopsi ke rumah sakit,” ujar Umar.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Waro Kecamatan Wera, Abdul Kadir mengatakan, pihaknya mengetahui peristiwa warga desa setempat bunuh diri setelah memperoleh informasi dari warga.
“Mendengar informasi tersebut saya perintahkan ke perangkat desa untuk mengecek tempat kejadiannya. Pada saat itu saya juga lagi ada acara, termasuk Ompu (Kades) Nanga Wera juga. Terkait kronologis kejadiannya saya tidak tahu, yang saya tahu korban meninggal dengan kaki menginjak bambu dan dirasa oleh semua pihak terkait kejanggalan tersebut,” ujar Kadir.
Kadir menyebut, saat proses evakuasi, sejumlah aparat keamanan juga berada di lokasi, seperti Kapolsek Wera, Unit Inteldim Bima (Koramil Wera), Bintara Pembina Desa dan Bhayangkara Pembina Keamanan, Ketertiban Masyarakat.
“Sekarang korban sudah dibawa ke RSUD Bima untuk dilakukan otopsi lebih lanjut, karena masyarakat ataupun pihak keluarga merasakan adanya kejanggalan,” ujar dia.
Secara terpisah, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Bima Kota, Ajun Komisaris Polisi Punguan Hutahaean membenarkan adanya peristiwa warga Desa Wora Kecamatan Wera yang ditemukan tewas gantung diri. Dugaan sementara, korban nekat bunuh diri karena memiliki masalah pribadi. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News