Sempat Rekam Aksinya sebelum Ditemukan Tewas, Pria di Bima Diduga Bunuh Diri karena Cemburu Pacarnya Ikut Ospek

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bima, Berita11.com— Warga salah satu desa di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, berinisial AS alias SL (19 tahun) yang ditemukan tewas gantung diri di saung yang berada di tengah kebun di Dusun So Pisa Desa Nanga Wera Kecamatan Wera, sempat merekam aksinya sebelum ditemukan tewas, Rabu (4/9/2024) pagi.

Kepala Kepolisian Sektor Wera Kabupaten Bima, Inspektur Dua Ikhsan menjelaskan, pada awalnya aparat kepolisian memperoleh informasi korban tewas bunuh diri sekira pukul 10.30 wita, Rabu (4/9/2024). Korban diduga melakukan aksi bunuh diri sekira pukul 23.00 Wita, Selasa (3/9/2024) malam.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, berdasarkan keterangan kedua saksi yang merupakan kerabat dekat korban, mereka berangkat dari rumah orang tua korban untuk mencari korban sekira pukul 10.00 Wita. Mereka berinisiatif mencari korban karena biasanya korban pulang ke rumah pada pukul 07.00 wita.

“Sesampainya saksi di pondok (saung) kebun kacang yang dijaga oleh korban, saksi melihat korban dalan keadaan gantung diri pondoknya tersebut. Selanjutnya saksi berteriak dan pulang ke rumahnya untuk memberitahukan kepada keluarganya atas kejadian gantung diri yang dialami oleh korban,” ujar Ipda Iksan.

Setelah menerima informasi dari saksi, bapak kandung korban menginformasi melalui sambungan telepon selular peristiwa yang dialami korban kepada H Nuhra yang kebetulan pada saat tersebut sedang berada di MTs Wora yang berlokasi di depan Mako Polsek Wera. Selanjutnya H Nuhra menginformasi peristiwa gantung diri tersebut kepada personil Polsek Wera.

BACA JUGA: Diduga Dipicu Arus Pendek, Rumah Warga Bima Terbakar hingga Rata dengan Tanah

Setelah itu, personil Polsek Wera yang dipimpin Kapolsek Wera, Ipda Iksan menuju ke TKP dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Wera agar hadir di TKP gantung diri. Saat tiba di lokasi Kapolsek Wera mengimbau kerabat dan warga sekitar agar menunggu kedatangan tim medis Puskesmas Wera melakukan pemeriksaan luar.

Usai pemeriksaan luar oleh tim medis dan dokter Puskesmas Wera, selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah orang tuanya di Dusun Rade Desa Wora oleh kerabatnya menggunakan ambulance Puskesmas Wera. Namun setelah jenazah tiba, pihak keluarga tidak menerima kematian korban dan mengingingkan jenazah korban agar diautopsi.

“Selanjutnya jenazah almarhum dibawa ke Puskesmas Wera dengan menggunakan mobil ambulance Puskesmas Wera untuk dilakukan autopsi oleh pihak rumah sakit dan pada pukul 12.08 Wita, jenazah almarhum menuju ke RSUD Bima untuk autopsi oleh pihak medis di RSUD Bima,” jelas Ipda Iksan.

Dua jam kemudian, jenazah korban tiba di RSUD Bima setelah dibawa menggunakan ambulan Puskesmas Wera. Setelah pendekatan oleh Pejabat Sementara Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Wera, Aiptu Haryanto, Alfian, adik korban menyerahkan gadget (handphone) milik korban.

BACA JUGA: Sorot LPG Subsidi Dijual Rp35 Ribu per Tabung dan Masalah Aset, Massa HMI “Segel” Dua OPD Pemkab Bima

Setelah itu, aparat kepolisian dan keluarga korban sama-sama mendengarkan riwayat percakapan antara korban dengan pacarnya dalam bentuk pesan suara (voice note) dan video. Selanjutnya kerabat korban menginformasikan riwayat percakapan tersebut kepada orang tua kandung dan paman korban yang sedang mengantar jenazah untuk diautopsi di RSUD Bima, sehingga kembali ke Desa Wora dan tidak jadi melakukan autopsi.

“Selanjutnya pihak korban yang diwakili oleh orang tua kandungnya Abidin menandatangani surat pernyataan penolakan outopsi yang disaksikan oleh anggota Satuan Reskrim Polres Bima Kota yang bertempat di RSUD Bima,” ujar Ipda Iksan.

Berdasarkan riwayat percakapan suara (voice note) dan korban dengan pacarnya yang merupakan mahasiswi baru salah satu perguruan tinggi swasta di Kecamatan Mpunda Kota Bima, korban diduga sempat merekam aksinya saat hendak bunuh diri dan mengirimkan video dan voice note kepada pacarnya yang ketika itu sedang mengikuti kegiatan orientasi pengenalan kampus (ospek) salah satu perguruan tinggi swasta di Kecamatan Mpunda Kota Bima.

Diduga korban cemburu terhadap pacarnya yang akan melaksanakan ospek selama tiga hari mendatang.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah korban oleh petugas medis Puskesmas Wera Kabupaten Bima, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait