Ojol di NTB Aksi Matikan Aplikasi Online Massal dan Unjuk Rasa di DPRD, ini Tuntutannya

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) NTB, Lalu Wira Sakti berjabat tangan dengan mitra driver ojol GrabCar usai hearing driver ojol yang tergabung dalam mitra GrabCar dan GrabBike dengan pihak Manajemen Grab Cabang Mataram di aula kantor Dishub Provinsi NTB, Selasa (22/4/2025) lalu.
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) NTB, Lalu Wira Sakti berjabat tangan dengan mitra driver ojol GrabCar usai hearing driver ojol yang tergabung dalam mitra GrabCar dan GrabBike dengan pihak Manajemen Grab Cabang Mataram di aula kantor Dishub Provinsi NTB, Selasa (22/4/2025) lalu.

Mataram, Berita11.com— Persatuan Driver dan Ojek Online Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar aksi bertajuk Selasa Nasional Bersatu mematikan aplikasi online massal dan unjuk rasa DPRD Provinsi NTB dan kantor Pemprov (Gubernur) NTB, Selasa (20/5/2025).

Aksi nasional mematikan aplikasi online massal oleh Ojol di NTB dan seluruh Indonesia digelar pukul 06.00-23.59 Wita.

Bacaan Lainnya
Pendaftaran%20Maba%20UM%20Bima

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) NTB, Lalu Wira Sakti mengatakan, sesuai kesepakatan bersama Persatuan Driver dan Ojek Online NTB, unjuk rasa digelar di kantor DPRD Provinsi NTB dan kantor Pemprov NTB. Aksi akan melibatkan massa lebih kurang 1.500 orang. Aksi akan dikoordinir oleh Rudy Santoso.

BACA JUGA: Politisi PDI Perjuangan Salurkan Bantuan Kursi Roda untuk Disabilitas di Kota Mataram

Sakti menyebut, terdapat tujuh tuntutan Persatuan Driver dan Ojek Online NTB, yaitu meminta pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersikap tegas terhadap aplikator (Grab, Maxim, dan lain-lain) yang melanggar regulasi dan memberikan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Kemudian menyorot terkait pemotongan biaya aplikasi maksimal 10%. “Jangan jadikan driver sebagai objek eksploitasi sistem digital,” katanya.

Selain itu, SPN NTB dan Persatuan Driver dan Ojek Online NTB mendesak pihak terkait segera menghapus skema bisnis yang menekan tarif tidak manusiawi, seperti program hemat, slot all kilometer hemat, yang jelas-jelas merugikan driver dan bertentangan dengan regulasi tarif minimum.

“Stop pendaftaran driver online baru di NTB, karena jumlah driver sudah sangat banyak dan tidak sebanding dengan permintaan order, yang menyebabkan pendapatan menurun drastis,” ujar Lalu Wira Sakti.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Jamin Peserta tetap bisa Akses Layanan saat Libur Lebaran

Selain itu, massa juga mendesak Grab dan aplikator lainnya segera memperbaiki sistem, terutama pada sistem pembagian order yang tidak adil dan seringkali merugikan driver. Kemudian, mendesak agar menaikan tarif dasar transportasi online di NTB, agar sesuai dengan kebutuhan hidup layak dan biaya operasional di lapangan.

Poin ketujuh tuntutan meminta segera perbaiki skema dan sistem pembayaran double order di GrabBike-Food, agar lebih transparan, adil, dan tidak merugikan driver.

“Kami menyerukan aksi damai, tertib, dan bermartabat sebagai wujud nyata perjuangan para pekerja transportasi online di NTB. Aspirasi ini bukan hanya demi driver, tetapi demi keadilan sosial dan perlindungan terhadap pekerja di era digital,” jelas Lalu Wira Sakti.

Sebagaimana diketahui, aksi Selasa Nasional Bersatu mematikan aplikasi online massal, digelar serentak di seluruh daerah di Indonesia pada Selasa (20/5/2025). [B-22]

Follow informasi Berita11.com diGoogle News

Pos terkait