Kota Bima, Berita11.com– Tiga kerabat kerabat pasien di RSUD Bima yang mengamuk dan mengancam tenaga kesehatan (Nakes) dengan sebilah belati dibekuk polisi, Minggu (15/8/2021).
Informasi yang diperoleh, kerabat pasien mengamuk karena anggota kerabat mereka, pasien RSUD setempat yang mengalami luka akibat dipanah orang tidak dikenal, Rizki Faujan (18 tahun) belum mendapat penanganan dari pihak medis. Salah satu terduga pelaku berinisial RS mendatangi RSUD Bima sekira pukul 07.00 Wita, Minggu (15/8/2021) dan menanyakan mengapa belum ada pelayanan terhadap pasien korban pemanahan oleh OTK. Namun dokter dan perawat setempat tidak menjawab. RS kemudian diduga mengeluarkan pisau belati yang diselipkan di pinggang.
Pada saat bersamaan datang pria berinisial JD alias YD mencabut parang di pinggang WY (18 tahun), sehingga dokter dan perawat yang melihat hal tersebut langsung melarikan diri. GF kemudian langsung menarik dan mengambil belati dari tangan RS. Tak lama kemudian, piket Polres Bima Kota dan anggota Polsek Rasanae Timur langsung mendatangi RSUD Bima dan mengamankan tiga pria tersebut.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Bima Kota, Iptu Jufrin Rama menjelaskan, peristiwa tersebut sempat membuat panik pengujung dan para Nakes di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Bima tersebut.
“Dua (pelaku) sudah diamankan di Mako Polsek Rastim, satu melarikan diri. Yang melarikan diri pemilik belati,”jelasnya.
Dikatakannya, sebagaimana keterangan pelaku yang sudah diamankan, mereka mengamuk karena pasien atas nama Rizki Fauzan yang menjadi korban panah, tidak ditangani dan dirawat.
Diketahui sebelumnya, remaja asal Desa Talabiu, Rizki Fauzan menjadi korban pemanahan oleh OTK di perbatasan antara Desa Cenggu dan Desa Runggu Kecamatan Belo, Kabupaten Bima. Korban yang berboncengan sepeda motor dengan rekannya dibuntuti dan dikejar pelaku yang masih berstatus OTK. Pasca kejadi itu, warga di Desa Talabiu Kecamatan Woha, Kabupaten Bima sempat melakukan blockade jalan menggunakan batu pada Minggu dini hari. [B-12]