Buntut Anggota Pol PP Ditebas Petani hingga Meninggal Dunia, Suasana di Desa ini Memanas

Kondisi rumah salah satu terduga yang menganiaya korban hingga tewas di Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Senin (20/2/2023).
Kondisi rumah salah satu terduga yang menganiaya korban hingga tewas di Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Senin (20/2/2023).

Bima, Berita11.com— Anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) di Kabupaten Bima, Jakariah Hamzah (55 tahun), meninggal dunia akibat ditebas menggunakan parang oleh tiga petani di Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (20/2/2023) siang.

Korban diduga dibacok tiga warga yang mendatangi kediamannya di Dusun Oi Lanco, Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima, sekira pukul 11.30 Wita. Korban meninggal dunia akibat luka serius di dada, lengan dan kepala. Beberapa saat setelah insiden, korban sempat dibawa ke Puskemas Monta, namun nyawa korban tak tertolong.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Monta, Takim, mengatakan, peristiwa berdarah tersebut terjadi setelah korban cekcok dengan tiga warga yang mendatanginya di rumah berkaitan masalah pohon mangga di So Woko Desa Tolouwi Kecamatan Monta yang ditebang korban.

“Awalnya tiga orang itu ingin mengkonfirmasi korban. Tapi di tengah jalan terjadi perselisihan,” ujar IPTU Takim kepada Berita11.com.

BACA JUGA: Gaji Selama 29 Bulan tak Kunjung Dibayar, Karyawan Palang Kantor PDAM dan Matikan Instalasi Litrik Air

Sejumlah pelaku berasal Dusun Nggaro dan Dusun Karama, desa yang sama dengan korban. Usai membacok korban sejumlah terduga yang masing-masing diketahui berinisial MR (60 tahun), SB (29 tahun), dan IB (25 tahun) melarikan diri.

“Kami mengimbau kerabat korban untuk menyerahkan semuanya kepada polisi untuk ditindak,” kata takim.

Sebelumnya beberapa saat pasca korban disabet, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Kamtibmas) Desa Tolouwi langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan mengimbau keluaga korban tidak terprovokasi atas kasus yang terjadi dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk memproses hukum.

Korban mengembuskan napas terakhir sekira pukul 12.40 Wita, setelah sempat ditangani dokter di Puskesmas Monta Kabupaten Bima.

Sementara itu, beberapa jam setelah korban meninggal dunia. Massa berkonsentrasi di rumah terduga pelaku. Massa melampiaskan kemarahan dengan merusak tembok bagian depan kamar tidur rumah terduga pelaku berinisial SB (28 tahun).

Massa kemudian mengincar rumah terduga lain berinisial IB di Dusun Karama Desa Tolouwi Kecamatan Monta. Massa kemudian membakar isi rumah dan barugak di depan rumah terduga pelaku.

BACA JUGA: Satuan Pendidikan masih Kekurangan 1.872 Guru, Dinas Dikbudpora Gandeng STKIP Tamsis

Informasi yang diperoleh Berita11.com, korban pembacokan akan dimakamkan di Desa Tolouwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima pada Selasa (21/2/2023). Masih menunggu anak korban yang bertugas sebagai angggota TNI di Sulawesi tiba di Bima.

Kapolsek Monta, IPTU Takim mengkonfirmasi, hingga Senin (20/2/2023) suasana di Kecamatan Monta termasuk di Desa Tolouwi masih kondusif. Aparat kepolisian masih bersiaga.

Massa Blokade Jalan Desak Terduga Pembacokan kasus lain Ditangkap

Suasana aksi blokade Jalan Lintas Tente-Parado di Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (20/2/2023) Sore.

Pada bagian lain, berselang beberapa menit kemudian, massa dengan tuntutan yang berbeda dipimpin Nasaruddin memblokade jalan Lintas Tente-Parado di RT 07/03 Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Massa mendesak aparat kepolisian segera meringkus remaja 19 tahun berinisial EM yang diduga terlibat kasus pembacokan yang berbeda.

Aksi massa berakhir setelah upaya negosiasi dari aparat kepolisian dan TNI. Sekira pukul 16.30 Wita, ruas jalan yang ditutup kemudian dibuka kembali sehingga arus lalu lintas kembali lancar. [B-12/B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait