Bima, Berita11.com— Kasus dugaan asusila oknum kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat berinisial IR dengan bawahannya berinisial SS, terbongkar melalui jejak digital, riwayat layanan pesan whatshapp keduanya.
Hubungan terlarang pasangan yang telah memiliki suami dan istri sah itu dibongkar oleh Mardiansyah, suami dari SS.
Mardiansyah mengakui rumah tangganya dengan SS tengah dirundung masalah. “Memang lagi ada masalah, dan kasusnya sudah saya laporkan ke Polda NTB,” ungkap Mardiansyah saat dihubungi sejumlah wartawan.
Mardiansyah mengatakan, kasus dugaan asusila yang dilaporkan ke Polda NTB tengah ditangani oleh penyidik.
Dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Lombok itu menceritakan, suatu hari di Kota Mataram saat mendampingi isteri yang melakukan pemulihan usia bersalin, dirinya sengaja membuka pesan WhatsApp di handphone milik isterinya.
Alangkah terkejutnya dirinya menemukan jejak chat istri dengan lelaki lain, yakni pria berinisial IR.
“Saya pinjam HP isteri dan melihat semua chat istri dengan IR yang membahas soal hamil hingga anak yang dilahirkan,” ungkapnya.
Mardiansyah juga mengungkapkan, riwayat chat kedua oknum ASN tersebut juga berisi ajakan berhubungan badan layak suami isteri di dalam kantor saat para pegawai pulang kerja.
“Perbuatan zina mereka ini rupanya tidak sekali atau dua kali, tetapi sudah sering dilakukan sampai istri saya hamil,” ujarnya.
Mardiansyah mengaku, perbuatan istrinya dengan IR sungguh bejat dan tidak tahu malu.
“Keduanya sudah akui perbuatan dan datang minta maaf ke saya, tapi saya langsung blokir nomornya,” terangnya.
Mardiansyah mengaku tidak menyangka rumah tangganya bakal dirundung masalah seperti yang terjadi sekarang ini. Selama ini, ia mengenal istrinya sebagai seorang wanita yang polos dan mustahil mengkhianati cintanya. Namun faktanya, saat ditinggal pergi sejak awal 2023 lalu, sang isteri keasikan esek-esek dengan pria lain yang tak bukan adalah atasannya sendiri.
“Tidak menyangka. Karena dia (istri) baik dan juga taat pada saya. Begitu pula dengan IR, berani melakukan zina padahal sering khutbah di masjid,” ujarnya.
Selain meminta penyidik Polda NTB agar mengusut tuntas kasus perzinahan ini, Mardiansyah juga meminta kedua abdi negara itu dipecat secara tidak terhormat. Pasca kasus dugaan perzinahan tersebut terbongkar, dirinya melayangkan surat gugatan cerai dengan isterinya di Pengadilan Agama (PA) Bima.
“Saya sudah ajukan cerai. Saya tidak sudi lagi hidup dengan wanita pengkhianat,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pasca kasus dugaan asusila tersebut berembus, sejumlah warga Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima bereaksi dengan memalang pintu kantor KUA Palibelo sejak Senin (27/11/2023) lalu. Akibatnya, hingga saat ini kantor tersebut masih dalam kondisi terpasang palang, sehingga pelayanan umum di kantor setempat terganggu. [B-22]
