Bima, Berita11.com— Enam warga Dusun Kawuwu Desa Nanga Wera Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Nusa Tanggara Barat, hanyut bersama rumah panggung yang diterjang banjir bandang di desa setempat, Minggu (2/2/2025) sore. Salah saeorang korban, merupakan bayi 10 bulan.
Selain enam warga Desa Nanga Wera, luapan banjir juga menyeret seorang warga Desa Wora Kecamatan Wera. Hingga kini tujuh korban yang hanyut bersama rumah tersebut belum ditemukan. Hingga pukul 23.00 Wita, hujan masih melanda Kecamatan Wera dan wilayah sekitar. Sejumlah ruas jalan juga tergenang banjir, termasuk di sekitar depan kantor Camat Wera.
Enam warga yang hanyut disapu banjir bandang bersama rumah panggung, Haikal (5 tahun),Irgi alias One (10 bulan), Aryani (32 tahun), Ibrahim Sandu (70 tahun), Juliani (30 tahun) dan Aisyah (3 tahun).
Kepala Desa Nanga Wera, Umar mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui kondisi korban.
“Ada empat rumah yang terseret banjir dan ada enam orang dalam rumah tersebut yang terbawa arus banjir, belum diketahui pasti tiap-tiap rumah ada berapa orang, namun informasi warga yang diterima oleh kami ada enam orang di dalam rumah (yang hanyut),” ujar Umar saat dihubungi Berita11.com, Minggu (2/2/2025) malam.
Ia mengatakan, hampir seluruh sungai di Kecamatan Wera meluap, terutama di Desa Nanga Wera. Luapan banjir bandang juga menghanyutkan sepeda motor. Banjir mulai melupan pukul 16.30 Wita.
Selain itu, hujan lebat disertai angin di Kecamatan Wera dan Ambalawi, juga menybabkan pohon patah dan tumbang. Akibat terjangan banjir, jembatan di Desa Ujung Kalate Kecamatan Ambalawi dan jembatan di Desa Tololai Kecamatan Wera putus, sehingga mengganggu akses dari arah Kota Bima melewati Kecamatan Ambalawi menuju Kecamatan Wera.
Umar mengatakan, pasca luapan banjir, listrik di Kecamatan Wera juga padam. Untuk sementara akses ke desa setempat melalui jalur di Kecamatan Sape. Selain pemukiman warga, luapan banjir bandang juga merendam sawah milik warga.
Luapan banjir di jalan raya juga menyebabkan sulit dilewati kendaraan. Ambulan yang memuat jenazah yang hendak ke Kecamatan Wera, terpaksa putar balik dan harus melewati Kecamatan Sape setelah jembatan di Desa Ujung Kalate Kecamatan Ambalawi putus diterjang banjir.
“Sepanjang jalan ada banyak jalan raya yang juga ada arus banjirnya,” ujar Umar.
Selain menyeret warga, sebanyak tujuh rumah panggung milik warga Dusun Karuwu Desa Nangawera juga terseret banjir.
Secara terpisah, Camat Ambalawi, Abdul Muis membenarkan kondisi jembatan di Desa Ujung Kalate Kecamatan Ambalawi putus karena diterjang banjir. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News