Mataram, Berita11.com—Indikator penanganan Covid-19 di seluruh kota dan kabupaten di Nusa Tengara Barat seperti tracing, testing dan treatment (3T) sudah sangat baik. Demikian juga penanganan isolasi pasien positif dan karantina bagi pasien kontak erat serta pembatasan kegiatan masyarakat maupun penyaluran bantuan dan dukungan untuk program vaksinasi juga berlangsung dengan baik.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah saat memimpin rapat koordinasi Percepatan dan Evaluasi Penanganan Covid-19 di Provinsi NTB secara virtual melalui Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (30/08/2021).
“Tentu capaian ini berkat kerja keras semua pihak terutama pak Kapolda dan Danrem 162 WB beserta jajaran Babinsa dan Babinkamtimbas di sepuluh kabupaten kota. Begitu juga dengan sinergi pemerintah daerah dan seluruh para Nakes,” imbuh Ummi Rohmi sapaan akrabnya.
Rohmi menjelaskan, cakupan testing juga terus meningkat, meskipun awalnya sangat sulit mencapai 1/1000 penduduk setiap pekan. Namun, target tersebut terlampaui pada pekan terakhir. Cakupan testing mencapai 1,99/1000 termasuk dalam kelompok memadai. Seiring meningkatkannya cakupan testing, positif rate terus mengalami perbaikan pada pekan terkahir 4,87 persen dan masuk kategori sedang. Sebagian besar kabupaten kota telah testing dengan cakupan yang memadai kecuali Bima, Lombok Tengah, Sumbawa dan Lombok Timur.
“Dengan peningkatan testing diharapkan positif rate akan terus mengalami penurunan sampai pada level memadai,” jelas Rohmi.
Pada kegiatan tracing, lanjut kata Rohmi, mengalami penurunan dibanding beberapa pekan sebelumnya. Kasus konfirmasi tracing mencapai 57,2 persen dengan rasio kontak erat 7,9 persen.
“Alhamdulillah NTB dari waktu ke waktu semakin baik. Namun, penanganan harus terus ditingkatkan agar penanganannya dapat berjalan maksimal,” katanya.
Pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di NTB sebenayak 538 orang. Rohmi meminta warga yang melakukan isolasi mandiri, isolasi terpusat maupun isolasi terpadu harus terus diyakinkan agar jangan sampai menularkan Covid-19 kepada keluarganya.
“Ini yang harus kita yakinkan di sepuluh kabupaten kota agar masyarakat yang ditracing kemudian positif agar menjalani isolasi yang sudah ditetapkan,” harapnya.
Selain itu, Rohmi juga meminta semua pihak terus mensosialisasikan aplikasi peduli lindungi kepada masyarakat di seluruh kabupaten kota secara masif agar masyarakat tidak gagap dengan peraturan-peraturan yang ada. “Sehingga mereka memahami pada saat melakukan perjalanan dari dan di luar NTB,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal mengakui situasi Covid-19 di Provinsi NTB cenderung melandai, baik kasus aktif dan ketersediaan tempat tidur bagi pasien juga terkendali dengan baik. Beberapa indikator lainnya juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan seperti kegiatan tasting, tracing dan treatment (3T), begitu juga dengan indikator penanganan lainnya.
“Melandainya kasus hari ini adalah bukan kebetulan. Kita yang buat kasusnya melandai dengan kerja keras bukan sebaliknya,” kata Kapolda NTB. Dalam Rakor yang digelar secara virtual tersebut turut diikuti seluruh bupati, wali kota, beberapa kelapa OPD lingkup Pemprov NTB d iantaranya Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamudin Amya, Kalak BPBD NTB, Sahdan, Kadis Kesehatan, Lalu Hamzi Fikri, Dandim, Kapolres dan stake holder terkait. [B-24]