Tiga Panduan Belajar Linux dan Perintah Dasar untuk Pemula

Tangkapan Layar Sistem Operasi Linux.

Tulisan ini memberikan garis besar mengenai apa saja yang dipelajari dan bagaimana cara belajar Linux untuk pemula yang belajar sendiri dan pengajar yang membutuhkannya.

Tulisan ini mencakup baik GNU/Linux desktop maupun server. Tulisan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu tingkat dasar (mempelajari sistem operasinya dan baris perintahnya) dan tingkat lanjut (server, jaringan, dan lainnya).

Tulisan ini juga menyebutkan sejumlah kamus istilah di internet yang bisa dirujuk pembaca untuk mencari arti istilah atau definisi mengenai GNU/Linux.

Komponen GNU/Linux

Sebelum jauh belajar tentang Linux, perlu dikenali dahulu komponen dari sistem operasi yang hendak dipelajari.

Pada dasarnya, sistem operasi GNU/Linux adalah sistem operasi GNU, dan yang dioperasikan pada baris perintah oleh pengguna ialah komponen GNU, walau sering kali pengguna tidak menyadarinya, di antara perintah dasar GNU itu adalah perintah paling populer pwd, cp, ls, mv, mkdir, cat, echo, dd, du df, awk, sed, cut, nano, grep, find, head, dan tail.

Beroperasinya perintah-perintah itu terjadi pada program penerjemah perintahnya GNU, yang bernama bash.Perintah ini sering disalahnamakan sebagai ‘perintah dasar Linux‘ (dianggap bagian dari Linux) padahal bukan.

Jadi mempelajari perintah dasar di sistem operasi GNU/Linux pada dasarnya mempelajari perintah dasar GNU, yaitu yang tersebut di atas.

Stuktur Direktori GNU/Linux

Setiap pengguna sistem operasi apa pun mestinya mengetahui susunan hierarki direktori pada sistemnya. GNU/Linux karena merupakan tiruan Unix memiliki struktur direktori yang sama dengan milik Unix. Adapun tanda pemisah direktori pada alamat direktori di GNU/Linux adalah tanda slash ( / ) dan bukan backslash ( \ ) yaitu sama seperti pada alamat URL internet.

Berikut ini tabel ringkasan hierarki direktori pada GNU/Linux secara umum. Struktur direktori pada distro Anda mungkin sedikit berbeda.

DirektoriFungsi
/Slash, disebut jugaroot, direktori tertinggi pada satu sistem GNU/Linux. Pada direktori inilah semua direktori lain seperti bin, usr, etc berada.
/bootSlash boot, direktori untuk keperluan booting sistem GNU/Linux. Yang ada di dalamnya adalah kernel Linux dengan nama berkasnya /boot/vmlinuz, berkas initrd dengan nama /boot/initrd, dan berkas-berkas milik bootloader seperti /boot/grub/grub.cfg.
/binSlash bin, direktori tempat disimpannya program-program binary milik sistem GNU/Linux yang krusial.
/libSlash lib, direktori tempat disimpannya library milik sistem GNU/Linux yang terkait dengan /bin.
/devSlash dev, direktori tempat disimpannya segalahardware devicedalam bentuk berkas. Contohnya /dev/sda1 yaitu device partisi pertama pada hard disk pertama, /dev/ttyUSB1 yaitu device USB yang terhubung pada port nomor 1.
/etcSlash e-t-c, direktori tempat disimpannya berkas-berkas pengaturan milik segala program yang terpasang di sistem GNU/Linux.Contohnya berkas konfigurasi APT milik Debian ada di /etc/apt/sources.list.
/homeSlash home, direktori tempat direktori pengguna disimpan. Contohnya jika nama penggunanya ‘sukarno’ maka direktorinya /home/sukarno/.
/rootSlash root, direktori milik pengguna super (root user). Direktori ini seperti /home/sukarno hanya saja bukan milik pengguna biasa melainkan pengguna super.
/mediaSlash media, direktori tempat di-mount-nya (dibacanya) hardware device seperti partisi hard disk, USB flash disk, CDROM pada sistem GNU/Linux.
/varSlash var, direktori tempat disimpannya berkas-berkas variabel yang berubah terus sepanjang waktu sepertilogdancache.Contohnya paket-paket .deb yang diunduh oleh APT disimpannya di /var/cache/apt/archives/.
/procSlash proc, direktori tempat disimpannyavirtual filesystemuntukprocessesyang dijalankan oleh kernel Linux.
/tmpSlash t-m-p, direktori tempat disimpannya berkas-berkas sementara milik berbagai program yang aktif pada GNU/Linux. Setiap berkas yang ada di sini akan terhapus otomatis setiap kali sistem direstart.
/usrSlash u-s-r, direktori tempat disimpannya program dan library yang dipasang sendiri oleh pengguna.
/usr/binSlash u-s-r slash bin, direktori seperti /bin hanya saja memuat program yang dipasang oleh pengguna.
/usr/libSlash u-s-r slash lib, direktori seperti /lib hanya saja memuat library yang dipasang oleh pengguna atau library yang terkait dengan /usr/bin.
/usr/shareSlash u-s-r slash share, direktori tempat disimpannya berbagai berkas bawaan, ikon, tema, templat, dan dokumentasi program yang dipasang oleh pengguna.

Mempelajari Sistem Operasinya

BACA JUGA: Video Teaser Singkat untuk Galaxy Note 10

Mempelajari suatu distro GNU/Linux tidak lepas dari 3 hal :

  1. Belajar bagaimana menginstal sistemnya ke komputer
  2. Belajar mengoperasikan desktop & program-programnya
  3. Belajar cara instal-menginstal program. Distro apa pun yang dipilih pengguna, mulai Ubuntu sampai Gentoo, yang dipelajari tetaplah tidak keluar dari 3 hal itu.

Mempelajari Instalasi Sistem

Pilihan 1 : siapkan satu komputer yang masih kosong dan instal GNU/Linux kepadanya. Ini seimbang dengan umumnya pengguna membeli komputer kosong untuk dipasangi Windows.

Pilihan 2 : pada komputer yang sudah ada Windows padanya, backup dulu semua data penting, lalu buat 2 partisi kosong padanya, dan terakhir instal GNU/Linux pada partisi kosong itu.

Mempelajari Pengoperasian Desktop

Yang pertama disentuh oleh pengguna ialah desktop. Di GNU/Linux, tidak seperti di Windows, tampilan itu terpisah dari sistem intinya dan diberi nama-nama seperti KDE Plasma, GNOME, XFCE, LXDE, dan seterusnya.

Pengembang desktop adalah tim tersendiri di luar pengembang GNU/Linux. Jadi mengoperasikan desktop suatu GNU/Linux bergantung kepada desktop apa yang dipakai padanya.

Contoh : Kubuntu pakai KDE, maka untuk mengoperasikan Kubuntu pengguna belajar mengoperasikan KDE. Xubuntu pakai XFCE, maka untuk mengoperasikannya pengguna belajar XFCE. Lubuntu pakai LXDE, maka untuk mengoperasikannya pengguna belajar LXDE, dan seterusnya untuk desktop lain seperti Cinnamon, MATE, dan Budgie.

Tampilan MATE, File Manager

Cara cepat :

Yang terpenting dalam pengoperasian desktop ialah pengguna mahir mengoperasikan file manager di sana. File manager adalah program pengakses folder, berkas, dan partisi penyimpanan data Anda (seperti Explorer di Windows atau Finder di Mac OS X).

Jadi contohnya: di Kubuntu, pengguna belajar mengoperasikan Dolphin File Manager; di Xubuntu pengguna menguasai Thunar; di Lubuntu pengguna menguasai PCManFM; dan seterusnya sesuai file manager yang ada pada desktop tersebut.

Mempelajari Pengoperasian Program-Program

Untuk pengguna desktop: di antara yang patut dipelajari adalah LibreOffice (Writer, Calc, Impress). Kumpulan buku-buku panduan LibreOffice lengkap ada di situs resminya https://documentation.libreoffice.org.

Untuk pengguna non-desktop : di antara yang patut dipelajari adalah text editor yang ada, dimulai dari nano.

Mempelajari Manajemen Paket

Di sinilah inti pengoperasian suatu distro GNU/Linux sekaligus yang membedakan antara satu distro dengan distro lain. Mempelajari cara instal-menginstal software itu sama dengan mempelajari manajemen paket pada GNU/Linux dan yang dipelajari pada intinya adalah program manajer paketnya yaitu APT di distro-distro keluarga Debian, DNF di keluarga Red Hat Enterprise, ZYPPER di keluarga SUSE Enterprise, URPMI di keluarga Mandriva, dan PACMAN di keluarga Arch.

Kegiatan yang mesti dikuasai pada satu manajemen paket ialah mencari, menginstal software, membarukan, dan menghapusnya pada sistem operasi GNU/Linux.

Cara mempelajarinya dengan mempraktikkan perintah-perintah umum (yang biasanya sering dioperasikan).

BACA JUGA: Sebab Computer Science Populer di Indonesia dan Peluang Kerjanya

Mempelajari Perintah Dasarnya

Mempelajari baris perintah GNU/Linux harus dimulai dari sedikit sebagaimana orang belajar naik sepeda. Dari sekian banyaknya jenis perintah, kelompok perintah yang paling pertama harus dikuasai ialah perintah dasar navigasi yaitu 3 perintah : pwd, cd, dan ls.

Kemudian pengguna perlu belajar pengelolaan folder, editing, dan terakhir membaca manual. Ini satu kelompok perintah-perintah yang paling mendasar yang mencukupi bagi pemula untuk menguasai perintah dasar dan melanjutkan ke perintah lain yang lebih sulit.

Pelajaran Pertama : Navigasi

pwd, cd, ls

pwd : print working directory, melihat alamat direktori saat ini

cd : change direktory, berpindah folder

ls : list, melihat daftar isi direktori saat ini

Cara mempelajarinya adalah menata bersisian jendela File Manager dan jendela Terminal dengan menjalankan perintah pwd-cd-ls dan mempraktikkannya ulang pada File Manager.

Pelajaran Kedua : Pengelolaan Direktori

cp, mv, rm, mkdir

cp : copy, menyalin berkas atau folder

mv : move, memindahkan atau mengganti nama (seperti cut-paste)

rm : remove, menghapus berkas atau folder

mkdir : make directory, membuat folder

Cara mempelajarinya sama dengan pelajaran pertama, yaitu membandingkan jendela Terminal dengan jendela File Manager, yaitu setiap perintah dijalankan pengguna langsung melihat hasilnya pada File Manager.

Pelajaran Ketiga: Editing

nano, sudo

nano : GNU nano, text editor berbasis konsol yang mudah dioperasikan

sudo : super user do, perintah untuk mengangkat hak akses user biasa menjadi user super selama beberapa menit

Cara mempelajarinya untuk nano cukup pengguna mengingat Ctrl+X untuk menutup program (exit) dan Ctrl+O untuk menyimpan (save).

Pengguna perlu belajar seperti bagaimana menyunting berkas seperti /etc/apt/sources.list pada Debian.

Adapun sudo diperlukan setiap pengguna menyunting berkas pada area sistem seperti pada /etc. Pelajaran ketiga ini berhubungan dengan editing berkas-berkas konfigurasi sistem yang menentukan berjalannya sistem sesuai kehendak pengguna. Pelajaran ketiga ini berlaku seterusnya hingga pengguna memasuki tingkat lanjut.

Pelajaran Keempat: Bantuan

man, apropos

man : manual, perintah untuk membuka manual dari perintah apa saja

apropos : perintah untuk mencari manual berdasarkan kata kunci

Contoh perintahnya man ls, man cp, man rm, man nano, man sudo, dan seterusnya.

Cara menutup manual dengan pencet tombol q. Apabila pengguna tidak tahu cara mengoperasikan perintah tertentu, dia cukup perintahkan man nama_perintah.

Tingkat Lanjut

Sehabis pengguna menguasai dasar-dasar tersebut, pengguna bisa mengkhususkan diri ke tingkat lanjut sesuai bidang yang disukainya. Umumnya tingkat lanjut di GNU/Linux identik dengan bidang server atau jaringan; kendati di luar itu masih banyak bidang lain seperti desain grafis maupun pemrograman.

Bagian 3 ini memberikan gambaran umum bagaimana dan apa saja yang perlu dipelajari pada bidang-bidang di atas.

Bidang Server

Administrasi server menuntut kemahiran mengelola sistem yang menyeluruh, termasuk hak akses dan keamanan, dan dituntut pula keahlian shell scripting untuk mengautomatisasinya. Perintah dasar yang perlu dikuasai: semua perintah navigasi & editing, ditambah chmod, chown, cron, ps, kill, dan tar.

Perintah administrasi sistem yang perlu dikuasai : ssh dan sftp untuk login jarak jauh; systemctl bila sistem itu memakai systemd init atau service bila sistem itu memakai systemv init; perintah pengurus penyimpanan du, df, lsblk, blkid, mount, dan fsck; perintah pengurus akun adduser, dan addgroup.

Perintah jaringan yang perlu dikuasai : ifconfig, ip, route, netstat, dig, nslookup. Kemahiran dasar yang dibutuhkan : shell scripting dan pengetahuan konfigurasi sistem.

Bidang Jaringan

Perintah dasar yang perlu dikuasai di antaranya adalah ifconfig, ip, route, dan iptables. Bila diperhatikan, ini mirip bidang server, hanya saja minus administrasi dan shell scripting-nya.

Bidang Desain Grafis

Untuk ini, pengguna hanya perlu mempelajari program yang bersangkutan, di antara program itu: GIMP : untuk edit foto, bitmap editor, pengganti Photoshop. Inkscape : untuk menggambar bebas, vector editor, pengganti CorelDRAW.

Scribus : untuk mendesain layout, desktop publishing, pengganti InDesign.

Bidang Pemrograman

Sebelum masuk ke pemrograman sesungguhnya, pengguna perlu menguasai perintah navigasi dasar agar bisa mengoperasikan compiler atau interpreter dengan benar. Adapun yang perlu dipelajari mengenai pemrogramannya sendiri bergantung kepada bahasa pemrograman dan alatnya :

Secara umum : pengguna dapat memilih satu text editor yang mencocoki untuk pemrograman segala bahasa, seperti Geany.

Bahasa C: yang perlu dipelajari bagaimana compiling dengan GNU GCC.

Bahasa C++ : bagaimana compiling dengan GNU G++.

Bahasa PHP, JavaScript, CSS, HTML : mempersiapkan Apache Web Server dan PHP interpreter.

Bahasa Java : mempersiapkan OpenJDK.

Mengapa Belajar Linux ?

Berikut ini beberapa alasan bagi orang yang mempelajari GNU/Linux dan terutama baris perintahnya. Karena bermigrasi dari Windows ke GNU/Linux, maka orang mempelajari GNU/Linux. Karena ingin tahu, karena ingin mencoba, karena ingin merasakan hal baru. Karena baris perintah adalah metode komunikasi antara manusia dengan sistem operasi. Setiap sistem operasi Unix-like pasti memiliki dan erat hubungannya dengan baris perintah itu.

Karena baris perintah itu universal yaitu diajarkan satu kali bisa diterapkan di banyak distro GNU/Linux yang berbeda. Bandingkan dengan GUI yang tidak universal, diajarkan di KDE hanya bisa diterapkan di KDE, beda GUI beda cara pengoperasian, dan semisalnya.

Orang yang menguasai baris perintah menguasai OS. Dia bisa mengatur sistemnya sesuai persis yang dia mau. Pengoperasian GNU/Linux server mutlak membutuhkan penguasaan baris perintah. Terutama sekali shell scripting yang merupakan kemahiran baris perintah tingkat lanjut.

Pengoperasian GNU/Linux desktop tidak sepenuhnya butuh baris perintah, bahkan distro semacam Kubuntu dan Mageia membuat pengguna tak perlu menyentuh terminal. Namun tetap saja troubleshooting apabila ada problem akan banyak melibatkan terminal. Maka baris perintah tetap perlu dipelajari.

Sumber: blog.cilsy.id

Pos terkait