Bima, Berita11.com— Rumah panggung milik warga Dusun Kamunti Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, ambruk saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang melanda Kabupaten Bima dan wilayah sekitar, Sabtu (14/6/2025) sore.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda mengatakan, rumah panggung milik korban roboh karena memang kondisi kayu penyangganya ada yang lapuk. Sebanyak empat jiwa terdampak akibat kejadian ini. Setelah rumahnya ambruk, korban mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Akibat kejadian tersebut total kerugian mencapai Rp50 juta,” ujar Huda.
Dikatakan Huda, hujan lebat pada Sabtu, 14 Juni 2025 sore juga menyebabkan luapan banjir di sungai Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Kondisi tersebut mengakibatkan sungai dan drainase pertanian di So Kalate Mbaju Desa Risa tidak mampu menahan debit air yang mengalir, sehingga meluap ke lahan pertanian di desa setempat. Ketinggian luapan mencapai 20-30 cm menggenangi bawang merah siap panen yang disimpan petani di tenda terendam banjir.
“Saat ini banjir sudah berangsur surut dan warga melakukan penyelamatan sisa bawang yang terendam banjir ke dataran yang lebih tinggi,” kata Huda.
Petugas masih mendata total lahan pertanian dan infrastruktur umum yang terdampak bencana hidrometeorologi ini. Hujan lebat pada Sabtu sore juga menyebabkan luapan banjir setinggi 10-30 cm di jalan negara Lintas Bima-Sumbawa di Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
“Tim BPBD melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan desa setempat terkait warga terdampak dan melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak dan proses pendataan,” ujar Huda.
Ia mengimbau masyarakat waspada potensi cuaca ekstrem seperti banjir bandang, angin puting beliung dan tanah longsor, kekeringan dan wabah penyakit rabies serta kebakaran hutan dan lahan. [B-22]