Kota Bima, Berita11.com— Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima mencatat inflasi 1,98 persen year on year (y-on-y) pada Juli 2024. Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,22 pada Juli 2023 menjadi 105,26 pada Juli 2024.
Kepala BPS Kota Bima, Tuti Juhaeti melalui BRS menjelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh dari sebelas indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,22 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,9 persen; kelompok transportasi 1,79 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,42 persen; kelompok kesehatan 1,37 persen.
Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman (restoran) 1,21 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,89 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,86 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,17 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,15 persen.
Sementara itu, kelompok komoditas pendidikan terpantau stabil. Adapun tingkat deflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing 0,27 persen dan 0,45 persen.
, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2024 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bima, pada Juli 2024 terjadi inflasi y-on-y 1,98 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,22 pada Juli 2023 menjadi 105,26 pada Juli 2024.
“Tingkat deflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,45 persen,” jelas Tuti.
Komoditas yang dominan memberikan andil (sumbangan) inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain: beras, emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, sigaret kretek mesin (skm), bensin, nasi dengan lauk, angkutan udara, kacang panjang, pelumas (oli mesin), sigaret kretek tangan (skt), anggur, cabai rawit, ikan asin layang, pisang, kopi bubuk, sigaret putih mesin (spm), air teh kemasan, gula pasir, daun kemangi, dan salak.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y, antara lain: ikan bandeng, daging ayam ras, ikan layang, ikan teri, ikan tongkol, tomat, bawang merah, bawang putih, jeruk, minyak goreng, sabun detergen bubuk, daun kelor, jeruk nipis, kangkung, sabun cair, mie kering instant, rampela hati ayam, ikan tenggiri, susu bubuk, asam.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain cumi-cumi, ikan layang, cabai rawit, anggur, salak, ikan bandeng, daun kemangi, emas perhiasan, bayam, dan apel. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain: tomat, bawang merah, daging ayam ras, kol putih, ikan tongkol, jeruk, ayam hidup, bawang putih, dan kangkung.
Pada Juli 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi y-on-y, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,34 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,02 persen; kelompok transportasi 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,14 persen; kelompok kesehatan 0,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman (restoran) 0,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,06 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,01 persen. [B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News