Kota Bima, Berita11.com— Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima mencatat pada Januari 2025 inflasi y-on-y sebesar 0,87 persen di Kota Bima atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,03 pada Januari 2024 menjadi 105,94 pada Januari 2025.
Kepala BPS Kota Bima, Tuti Juhaeti menyebut, inflasi y-on-y di Kota Bima terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya delapan dari sebelas indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan sebesar 21,97 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,47 persen, kelompok kesehatan 5,48 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,94 persen.
Selain itu, disumbang kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 1,53 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,45 persen,kelompok pakaian dan alas kaki 1,23 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,46 persen.
Tuti menyeut, tingkat deflasi m-to-m dan y-to-d di Kota Bima sebesar 1,20 persen. “Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan dari sebelas indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan sebesar 21,97 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,47 persen,” ujarnya.
Sementara itu kelompok kesehatan 5,48 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,94 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 1,53 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,23 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,46 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Januari 2025, antara lain akademi atau perguruan tinggi, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (skm), cabai rawit, air kemasan, tarif rumah sakit, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, telur ayam ras, cumi-cumi, sigaret putih mesin (spm), pelumas (oli) mesin,” ujarnya.
Selain itu, sigaret kretek tangan (skt), ikan asin layang, bahan bakar rumah tangga, ikan bandeng, anggur, jeruk nipis, dan obat gosok.
Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y pada Januari 2025 antara lain tarif listrik, tomat, angkutan udara, ayam hidup, beras, ikan layang, daun kelor, ikan teri, ikan tongkol, bawang merah, daging ayam ras, ikan kembung, kangkung, sabun detergen bubuk, susu bubuk, rampela hati ayam, masker, bensin, ikan tenggiri, dan salak.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Januari 2025, antara lain: cabai rawit, air kemasan, cabai merah, emas perhiasan, telur ayam ras, ikan tuna, daun kemangi, minyak goreng, ayam goreng, dan krim wajah. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain: tarif listrik, angkutan udara, ikan bandeng, jeruk nipis, ayam hidup, daging ayam ras, pisang, salak, dan telepon seluler,” ujarnya. [B-19]