Bima, Berita11.com— Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Pulau Sumbawa yang lolos menerima hibah Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud.
Manager Tim Institusi STKIP Taman Siswa Bima, Dr Rabwan Satriawan M.Pd AIFO, menyebut, tiga dari lima program studi STKIP Taman Siswa diterima dan menanda tangani kontrak dengan Belmawa Kemendikbud.
“Kami menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Pulau Sumbawa yang lolos menerima hibah MBKM di tahun 2021 ini. Ini merupakan kebanggaan bagi kampus kami yang masih terbilang muda,” ujar Dr Rabwan Satriawan, Kamis (6/5/2021).
Dia menyebutkan, tiga Prodi yang lolos hibah itu yakni Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi serta Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang mana tiga Prodi tersebut telah mendapatkan akreditasi B atau sangat baik.
“Yang ikuti itu lima Prodi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Sejarah. Semuanya terakreditas B, karena memang salah satu syaratnya adalah minimal berakreditas B,” ulas pria yang akrab disapa Rabwan ini.
Usai menandatangi nota kesepahaman (MoU), pihaknya segera menerima anggaran untuk pelaksanaan program untuk masing-masing Prodi yang lolos. Poin positif setelah lolos memperoleh hibah itu, pihaknya mendapatkan anggaran maksimal sesuai ketentuan dan dinyatakan lolos verifikasi RAB tahap akhir dari Belmawa.
“Proposal Merdeka Belajar Kampus Merdeka menerima hibah Rp195 juta dengan tiga Prodi. Kurikulum MBKM diharapkan mampu menjemput perubahan kurikulum dari Kemendikbud dengan menerapkan delapan Indeks Kinerja Utama (IKU, red), salah satunya adalah mahasiswa akan belajar di luar kampus dan dosen akan mengajar di kampus lain yang menjadi mitra akademik,” ujarnya.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr Ibnu Khaldun Sudirman M.Si secara terpisah mengatakan, pihaknya masih konsisten pada prinsip berlari mengejar ketertinggalan. Kampus yang dipimpinnya boleh berada di daerah tertinggal, tapi cara berpikir dan tata kelolanya harus maju mengikuti best practice kampus-kampus negeri atau swasta yang sudah jauh berjalan dengan segudang prestasi.
“Selamat untuk tim, tetap jaga semangat bekerja berbasis mutu untuk menjaga amanah dari kementrian,” tutupnya. [B-19]