Bima, Berita11.com— Ratusan rumah warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) direndam banjir bandang, setelah hujan lebat mengguyur wilayah Bima dan Dompu beberapa jam, Sabtu (25/2/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan, bencana hidrometrologi di antaranya banjir bandang, tanah longsor dan puting beliung menimbulkan nilai kerusakan atau kerugian yang dialami warga, di antaranya rusaknya infrastruktur jalan.
Akibat hujan deras dan luapan banjir, jalan raya yang menghubungkan Desa Sumi dengan Desa Nggelu Kecaamatan Lambu Kabupaen Bima putus. BPBD Kabupaten Bima menaksir nilai kerusakan berkisar Rp300 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Isyra mengatakan, 120 jiwa atau 20 kepala keluarga terdampak banjir di Desa Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima setelah luapan banjir di wilayah setempat terjadi sejak pukul 15.30 Wita, Sabtu (25/2/2023). Salah satu rumah warga setempat juga hanyut terseret banjir.
Luapan banjir juga merendam 204 rumah warga Dusun Jala dan Dusun Wa’i Tawoa Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Sebanyak 657 jiwa terdampak banjir di dusun setempat setelah luapan banjir terjadi sejak pukul 16.30 Wita.
Cuaca buruk di Kabupaten Bima juga menyebabkan satu rumah ambruk di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima. Lima kepala keluarga terdampak bancana alam di desa setempat. Luapan banjir juga menyebabkan empat jiwa atau satu kepala keluarga di Desa Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima terdampak.
“Di Kecamatan Madapangga satu fasilitas umum berupa sekolah yakni SDN Inpres Candi juga terendam banjir sejak pukul 16.40 Wita,” ujar Isyra, Minggu (26/2/2023).
Pada bagian lain, luapan banjir di Dusun Sowa Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima pada Sabtu (25/2/2023) mencapai lebih dari satu meter atau setinggi pinggang orang dewasa.
Sementara itu dampak intensitas hujan tinggi dan debit banjir yang tinggi di Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, menyebabkan sejumlah sumur air bersih milik warga di desa setempat berubah warna menjadi keruh atau kecoklatan. Diduga disebabkan intrusi banjir hingga lapisan air tanah.
Tokoh Masyarakat Kecamatan Ambalawi Kabupaten, Muhidin menyebutkan, lebih kurang 46 rumah di Desa Kole Kecamatan Ambalawi terdampak luapan banjir dan tanah longsor pada Sabtu (25/2/2023).
Luapan banjir juga merendam puluhan hektar tanaman padi di sawah di desa setempat. [B-22/B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News