Bima, Berita11.com— Hingga Rabu (13/11/2024) siang, belum ada maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima (BMU) dan arah sebaliknya. Kondisi ini karena terdampak debu vulkanik dari kegiatan erupsi Gunung Lewotobi Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima, Sigit Budiarto menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan aktivitas penerbangan di bandara setempat kembali lancar, karena UP Bandara tidak bisa mengintervensi kebijakan maskapai penerbangan.
Sigit memastikan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima tetap buka, meskipun tidak ada maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke bandara setempat. Para pegawai UP Bandara setempat tetap masuk kantor.
“Untuk bandara masih tetap beroperasi seperti biasa, hanya maskapai penerbangan saja yang cancel jadwalnya karena cuaca masih buruk. Pihak Maskapai masih mempertimbangkan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama melakukan penerbangan. Terkait kapan dibuka kembali masih tentatif waktunya,” jelas Sigit saat dihubungi melalui layanan media sosial, Rabu (13/11/2024) siang.
Sebelumnya, sejumlah calon penumpang maskapai Wing Air (group Lion Air) nomor penerbangan IW 1865 untuk jadwal penerbangan Rabu, 13 November 2024 pagi dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima menuju Bizam atau Bandara Internasional Lombok, memperoleh notifikasi dari pihak Maskapai Lion Air agar mengajukan pengembalian dana (refund) atau pengajuan ulang jadwal penerbangan (reschedule).
“Yth. Penumpang WINGS AIR TIDAK DAPAT BEROPERASI, dikarenakan LEWOTOBI MOUNTAIN ERUPTION harap melakukan REFUND /RE-SCHEDULE. Info hub WA,” demikian isi potongan notifikasi dari pihak maskapai kepada calon penumpang.
Landside Wings Abadi Airlines (Lion Air Group) Bandara Sultan M Salahuddin Bima, Ulfa Dwiyanti, belum merespon saat dikonfirmasi Berita11.com berkaitan pembatalan penerbangan maskapai setempat untuk jadwal Selasa, 12 November 2024 siang dan jadwal penerbangan Rabu, 13 November 2024 pagi.
Pada bagian lain, Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Jumratul Aida menjelaskan, pertimbangan pembatalan penerbangan pesawat karena sebaran debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun demikian, berdasarkan hasil papper test di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima pukul 15.00 Wita, menunjukan hasil negatif debu vulkanik.
“Pembatalan pesawat yang siang ini karena adanya sebaran debu vulkanik yang diprediksi mengarah ke wilayah Bima,” kata Jumratul dikutip Selasa, 12 November 2024.
Ia menjelaskan, status Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima masih buka. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News