Tanjung, Berita11.com— Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Tempat Pemeriksa Imigrasi (TPI) Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberi layanan langsung bertajuk “Kumham Bergerak Imigrasi Menyapa “ di Gili Trawangan, Lombok Utara dan Pulau Maringkik, Lombok Timur, Sabtu (11/2/2023). Layanan ini pun diapresiasi sejumlah pihak.
Kepala Kantor Imigrasi Kanim Mataram Pungki Handoyo menjelaskan, Kumham Bergerak Imigrasi Menyapa akhir pekan kedua Februari 2023, pada dua tempat berbeda bertujuan memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, mendukung agar investasi khususnya sektor pariwisata di NTB meningkat.
“Kami memberikan layanan izin tinggal bagi WNA di Gili Trawangan, di mana ada beberapa jenis layanan yang kami buka bagi orang asing, seperti layanan perpanjangan visa on arrival, izin tinggal kunjungan dan izin tinggal terbatas,” jelas Pungki.
Dijelaskan dia, di Pulau Maringkik, Lombok Timur, petugas Imigrasi Kelas I TPI Mataram memberi layanan paspor bagi warga negara Indonesia (WNI).
Sejumlah wisatawan mancanegara di Gili Terawangan yang merasa terbantu dan diberi kemudahan, menyampaikan apresiasi positif terhadap layanan Kumham Bergerak Imigrasi Menyapa, oleh Kanim Mataram.
“Saya datang ke Gili Trawangan untuk perpanjangan Visa on Arrival. Program ini amat membantu, lebih cepat dan mudah dalam melakukan perpanjangan,” kata Gemma (36 tahun), salah satu Wisman asal Inggris di Gil Terawangan.
Senada dengan itu, Plana (59 tahun), pelancong asal Perancis juga mengapresiasi layanan jemput bola Kanim Mataram.
“Hari ini imigrasi datang ke Gili Trawangan untuk memberikan pelayanan, saya kira ini adalah hal yang baik karena kami tidak perlu harus ke Mataram, dan saya harap suatu saat imigrasi memiliki kantor di Gili,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Desa Maringkik Lombok Timur yang mewakili warganya juga mengapresiasi layanan keimigrasian Kanim Mataram, yang melakukan layanan permohonan paspor baru dan penggantian paspor yang habis masa berlaku di desa setempat.
“Alhamdulilah, Imigrasi Mataram menyelenggarakan pelayanan paspor di Desa Maringkik, mengingat jika warga kami ingin membuat paspor harus menyebrang laut dan memakan waktu yang lama. Kegiatan ini sangat luar biasa dan sangat membantu. Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan,” harapnya (*)
