Dompu, Berita11.com— Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, telah menyelesaikan sortir dan pelipatann surat suara untuk Pilkada 2024. Hasilnya, KPU menemukan 21 surat suara rusak dan kekurangan surat suara untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu sebanyak 2.619 lembar.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Devisi Perecanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Dompu, Nasarudin saat menjadi pemateri pada kegiatan rapat fasilitasi pembinaan dan penguatan kelembagaan evaluasi pengawasan logistik pemilih dan mitigasi pengawasan pemilihan serentak 2024 yang digelar Bawaslu Kabupaten Dompu di Kafe Uma Tua di Jalan Lintas Lakey Lingkungan Rabalaju Kabupaten Dompu, Selasa (6/11/2024).
Nasarudin menyebut, jumlah surat suara untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tahun 2024 sesuai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Dompu pada Pilkada 2024 sebanyak 190.456 lembar ditambah surat suara cadang 2,5 persen atau 4.975.
“Logistik adalah salah satu tahapan yang penting pada Pilkada. Kita menerima logistik sejak 21 Oktober 2024. Kita menjemput di Sumbawa. Kotak yang kita terima 98. Per kotak berisi 2.000 surat suara,” katanya.
Terhadap surat suara rusak dan surat suara yang kurang, KPU Kabupaten Dompu telah mengajukan penggantian kepada pihak percetakan.
“Terhadap surat suara kami sudah melakukan packingan. Setelah ini yang kita lalui, pendistribusian setiap kecamatan dan desa paling telat H-1. Ada hal-hal yang perlu kita benahi. Terutama sobeknya surat suara saat dibuka. Jadi mitigasi yang kami lakukan, kami hati-hati dalam melakukan pelipatan. Kami sudah berupaya maksimal agar tidak ada yang sobek saat dibuka pemilih nanti,” katanya.
Nasarudin berharap, sinergitas KPU dan Bawaslu hingga jajaran ke bawah tetap terjaga. Adapun pihak yang memetaan kerawanan termasuk saat distribusi logistik adalah Bawaslu.
“Ketika hasil pemetaan terdapat kerawanan, mari kita bersinergi. Bagaimana pemilihan 2024 ini berkualitas. Ujung tombak pilkada ada di teman-teman penyelenggara. Ketika ada temuan jangan langsung ditindak,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, mantan Komisioner KPU Kabupaten Dompu, Anshori yang juga menjadi pemateri dalam rapat fasilitasi, memaparkan, logistik merupakan hal krusial dalam tahapan pemilihan.
“Berbicara logistik ada beberapa hal yang kita pilah. Pertama, penyimpanan logistik jangan lupa penyimpanan logistik saat di kecamatan dan desa. Kalau tingkat di kabupaten di bagian pengolahan, yang penting keamanan logistik. Jangan sampai teman-teman lupa melihat tempat penyimpanan logistik saat ke kecamatan dan desa serta sebaliknya,” ujarnya mengingatkan.
Dikatakannya, merujuk pengalaman saat pelaksanaan pemilihan legisaltif sebelumnya, salah satu yang mesti menjadi atensi KPU, akses Panwascam dan aparat keamanan saat logistik diturunkan dari kendaraan pengangkut.
Anshori mencontohkan pengalaman kondisi force majeur atau faktor cuaca saat distribusi logistik di Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu. Pada saat tersebut, logistik tiba-tiba diguyur hujan.
“Saat terjadi masalah basah surat suara kita main petak umpet. Untuk Pilkada 2024 ada perubahan yang signifikan. Tidak kalah juga berkaitan solusi kekurangan logistik. Betul kekurangan ini banyak macam penyebabnya. Yang diterima dari perusahaan percetakan. Misalnya jumlah surat suara dalam kotak setelah dibuka diketahui banyak kekurangan,” ujar dia.
Selain Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Dompu, fasilitasi pembinaan dan penguatan kelembagaan evaluasi pengawasan logistik pemilih dan mitigasi pengawasan pemilihan serentak 2024 di Kafe Uma Tua juga dihadiri anggota dan Sekretaris KPU, seluruh ketua Panwascam se-Kabupaten Dompu, mantan Komisioner KPU Kabupaten Dompu, Anshori yang bertindak sebagai narasumber serta sejumlah stakeholder terkait seperti dari unsur TNI-Polri dan pimpinan media. [B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News