Jakarta, Berita11.com— Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) yang didanai oleh pemerintah Australia merayakan akhir dari tahap kedua program ini pada Selasa, 28 November lalu.
Banyak hal yang dapat dirayakan setelah delapan tahun perjalanan program ini untuk mempercepat hasil pembelajaran siswa melalui kolaborasi dengan berbagai mitra dari pemerintah, universitas, dan masyarakat sipil.
Acara ini juga merayakan peluncuran ‘Insights from INOVASI’, sebuah seri buku yang terdiri dari dua jilid yang dikembangkan untuk merayakan kolaborasi Australia dan Indonesia melalui program INOVASI. Buku ini merefleksikan pencapaian dan pembelajaran dari kolaborasi ini, yang digambarkan dalam konteks yang lebih luas mengenai perjalanan reformasi pendidikan di Indonesia.
Dalam acara ini, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott, menyampaikan bahwa kedua negara memiliki hubungan yang kuat dan komitmen bersama untuk memastikan bahwa semua anak dapat mengakses pendidikan yang berkualitas.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Indonesia, serta mitra dan pemangku kepentingan lainnya atas komitmen mereka yang berkelanjutan terhadap reformasi pendidikan, dan kolaborasi yang sukses dengan INOVASI untuk meningkatkan hasil pembelajaran,” ujar Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steve Scott dalam emailnya yang diterima redaksi Berita11.com, Rabu (29/11/2023).
“Australia akan terus mendukung upaya yang penting ini melalui program INOVASI tahap ketiga,” sambungnya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo mengatakan, acara ini merupakan kesempatan untuk merefleksikan upaya kolektif mempercepat hasil pembelajaran siswa dan menyoroti kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia.
“Gotong royong adalah semangat transformasi pendidikan di Indonesia. Kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia melalui program INOVASI telah menghasilkan kemajuan yang signifikan dalam mempercepat hasil pembelajaran bagi anak-anak Indonesia,” ujar Aditomo.
INOVASI dimulai tahun 2016 dengan penekanan pada tingkat daerah dan tujuan untuk mengetahui upaya apa yang berhasil diterapkan untuk meningkatkan hasil pembelajaran bagi semua siswa di sekolah dan daerah. Program ini menyatukan para pemangku kepentingan dan mitra untuk mengidentifikasi masalah, mengujicobakan solusi lokal, dan memperluas strategi yang terbukti berhasil meningkatkan hasil pembelajaran.
Pada tahap kedua, INOVASI mendukung pemerintah dengan memberikan opsi sekolah alternatif untuk mengatasi hilangnya waktu belajar saat pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020.
Seperti yang disampaikan oleh Wakil Duta Besar Steve Scott, INOVASI tahap III akan dimulai pada awal Januari 2024 dan akan mengacu pada pendekatan INOVASI tahap II yang telah berhasil. Tahap yang baru ini akan memperluas kemitraannya menjadi enam provinsi, dari empat provinsi pada fase sebelumnya. [B-19]