Ormas Islam di Bima Kecam Pembakaran Alquran oleh Politisi Sayap Kanan Swedia

Ustadz Imanuddin dan Ustadz Irwan/ Kolase Berita11.com.
Ustadz Imanuddin dan Ustadz Irwan/ Kolase Berita11.com.

Bima, Berita11.com— Berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Kota Bima dan Kabupaten Bima bereaksi atas ulah oleh politisi sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan yang membakar Alquran. Ormas Islam di Bima akan menggelar aksi unjuk rasa mengecam ulah Paludan yang telah tiga kali membakar salinan Alquran, Jumat (3/2/2023).

Ketua Gerakan Muslim Anti Maksiat Kabupaten Bima, Ustadz Imanuddin mengutuk aksi pembakaran salinan Alquran yang dilakukan politisi sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan.

Bacaan Lainnya

“Kecaman ini sebagai aksi protes kami sebagai representasi umat Islam Kabupaten Bima dan Kota Bima, walau aksi yang sama juga sudah dilakukan oleh sebagian kelompok umat Islam seperti di Jawa, Makasar, dan NTB yakni di Bima dan Dompu,” ujar Ustadz Imam kepada Berita11.com melalui layanan pesan media sosial Whatshapp, Kamis (2/2/2023).

BACA JUGA: Ini Peringkat Provinsi NTB STQ Nasional XXVI

Dikatakan pria yang juga akademisi STKIP Taman Siswa Bima itu, berbagai Ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bima, pondok pesantren dan remaja masjid akan melakukan aksi bersama setelah Jumat.

Sebelum itu, massa akan berkumpul di Lapangan Serasuba Kota Bima dan akan menyampaikan aspirasi di DPRD Kabupaten Bima dan Kota Bima. Anggota Ormas Islam dan para ulama dan santri dari Kecamatan Bolo Kabupaten Bima juga akan ikut berkumpul menuju Kota Bima dan bergabung dengan massa lain melakukan aksi mengecam ulah Paludan.

Secara terpisah, Direktur Pondok Pesantren Al Maliki Kabupaten Bima, Ustadz Irwan juga menyayangkan aksi Rasmus Paludan membakar kitab suci Alquran.

BACA JUGA: KKP UIN Mataram Sumbang Alquran untuk TPQ di Desa Gegerung, Lombok Barat

“Semoga orang-orang non-Muslim bisa saling menghormati dan menghargai. Begitu juga kita sebagai umat Muslim,” harap Ustadz Irwan.

Ketua Ikatan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah Kabupaten Bima yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bima itu berharap, pelaku yang membakar kitab suci Alquran dihukum berat agar menimbulkan efek jera.

“Serta tidak ada lagi kejadian serupa di masa yang akan mendatang,” harapnya.

Sebelumnya, aksi kecaman dan protes juga dilakukan oleh sejumlah Ormas Islam di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. [B-22]

Pos terkait