Bima, Berita11.com— Hasil pemantauan oleh Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (Tropical Cyclone Warning Centre/ TCWC) Jakarta pada 5 Februari 2023 menemukan potensi Siklon Tropis di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat, di koordinat 12.2°LS 118.3°BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1002.8 milibar (mb) yang bergerak ke arah Tenggara.
Kondisi tersebut berpotensi memicu cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana alam, terutama tiga hari mendatang, 6-8 Februari 2023.
Hal tersebut sebagaimana diperingatkan Kepala Stasiun Meterologi Sultan Muhammad Salahuddin (Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Bima), Satria Topan Primadi melalui Forecaster setempat, Jumratul Aida.
Dikatakannya, kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini terpantau cukup signifikan, cenderung berawan tebal hingga hujan ringan pada pagi hingga siang hari. Hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat pada siang sampai sore hari, dan kondisi berawan-hujan ringan pada malam hingga dini hari.
Menurut Jumratul, kondisi tersebut masih wajar, karena mengingat saat ini wilayah Bima dan Dompu masih dalam periode musim hujan. Dampak kondisi cuaca tersebut menyebabkan adanya bencana banjir di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, di Kecamatan Dompu dan Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
Dijelaskannya, bibit Siklon Tropis di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat, di koordinat 12.2°LS 118.3°BT ditandai kecepatan angin mencapai maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1002.8 mb yang bergerak ke arah Tenggara.
“Dalam 24 jam ke depan potensi untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis masih dalam kategori rendah. Keberadaan bibit siklon ini biasanya akan memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca temasuk di wilayah Bima dan Dompu yaitu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan serta gelombang tinggi,” katanya
Analisis dinamika atmosfer lain kata Jumratul, saat ini terdapat gelombang atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO) yang aktif dan berada pada fase 3, di mana gelombang atmosfer ini membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan termasuk wilayah Bima dan Dompu.
Bibit Siklon Tropis yang terbentuk dapat membentuk daerah pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Bima dan Dompu. Pola konvergensi ini menyebabkan massa udara basah terkonsentrasi di sekitar wilayah Bima dan Dompu sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi lebih signifikan.
“Kondisi kelembapan udara juga terpantau basah berkisar antara 80-90% pada lapisan permukaan hingga 500 Hecto Pascal (hPa) sehingga cukup mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan awan hujan di wilayah Bima dan Dompu,” ujarnya.
BMKG Bima memperdiksi kondisi cuaca pada siang hingga malam di wilayah Bima dan Dompu berawan hingga hujan ringan. Pada siang hingga sore hari berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat disertai petir. Demikian juga pada malam hingga dini hari kondisinya berpotensi berawan hingga hujan ringan.
“Potensi adanya angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung singkat perlu untuk diwasapadai dalam tiga hari ke depan terutama pada siang hingga sore hari,” kata Jumratul.
Jumratul juga menjelaskan, arah angin umumnya bergerak dari Barat Laut hingga Timur dengan kecepatan angin berkisar antara 20-30 km/jam dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai hingga 40 km/jam. Sementara kondisi tinggi gelombang diprediksi berkisar antara 1.25-2.5 meter di Peraiaran Utara Bima dan Pelabuhan Bima, 2,5 – 4,0 meter di Perairan selatan Bima dan Dompu, serta 4.0 – 6.0 meter di perairan Samudera Hindia Selatan NTB.
Pihaknya mengingatkan masayarakat agar mewasapadai tinggi gelombang pada periode tersebut, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir.
“Masyarakat juga diimbau untuk perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dengan cara memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini dampak curah hujan tinggi,” katanya.
Peringatan dini wilayah yang berpotensi banjir dapat diketahui masyarakat melalui media sosial (Facebook: BMKG BIMA dan instgaram: @bmkg_bima), telepon 24 jam (0374) 42315 dan WhatsApp : +6282340448422. [B-22]