Mataram, Berita11.com— Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BI NTB) menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada Kelompok Tenun Sangkabira, Sembalun, Lombok Timur, Rabu (15/6/2022).
Dalam kegiatan penyerahan PSBI yang berlangsung Pondok Pesantren Syukur Asyari tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB juga menyelenggarakan pembukaan program pelatihan tenun ATBM, mehani dan pewarnaan kepada Kelompok Tenun Sangkabira.
Melalui penyerahan ATBM dan pelatihan tersebut, Kantor Perwakilan BI NTB berharap dapat mendorong Kelompok Tenun Sangkabira sebagai wirausaha baru dengan skala usaha yang terus meningkat, yang kemudian dapat meningkatkan amenitas pariwisata di Provinsi NTB, khususnya di wilayah Sembalun Lombok Timur.
Narasumber pelatihan ATBM sekaligus desainer nasional, Wignyo Rahadi mendorong Kelompok Tenun Sangkabira dapat memanfaatkan momentum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, sehingga terus berkreasi dengan ATBM. Harapannya, motif dan harga produk yang dihasilkan kelompok dapat bersaing dengan produk lain. Produk juga diharapkan dipertahankan sebagai khasanah budaya Sembalun.
“Saya bersyukur dan bangga, pelatihan di Sembalun ini tidak hanya penenun senior saja, tetapi juga banyak anak millenial yang ikut bergabung, baik itu perempuan dan laki-laki. Antusiasme yang bagus selama ini oleh peserta jangan sampai berkurang sehingga dampak dan hasil yang diperoleh bagus,” kata Wginyo.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taufik menyambut positif program pelatihan yang digelar Bank Indonesia. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada KPw BI Provinsi NTB yang terus menunjukkan komitmen untuk berdedikasi kepada negeri. Salah satunya kepada Lombok Timur. Terima kasih kepada Bapak Wignyo Rahadi dan DMO Sembalun,” katanya.
Juani mengatakan, Pemkab Lotim berkomitmen akan terus mengoordinir dan membahas potensi tenun kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat di dalamnya seperti Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian maupun OPD lain. Berkolaborasi dan memberi perhatian untuk kemajuan Sembalun.
Sementara itu, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj Lale Prayatni yang juga turut memberikan sambutan dalam kegiatan pelatihan menyampaikan dukungan dan mendorong agar kelompok tenun menjaga semangatnya dalam mengembangkan dan menciptakan produk yang lebih berkualitas.
Diisyaratkannya, Dekranasda di tingkat kabupaten dan provinsi akan terus memerhatikan dan mengembangkan tenun di NTB, termasuk juga di Sembalun. Dorongan tersebut juga dilakukan melalui promosi penggunaan tenun di berbagai acara dan kegiatan kedinasan setiap Selasa dan Kamis.
“Dengan begitu akan terbuka peluang tenun Sembalun ini untuk dibeli dan digunakan oleh OPD seluruh NTB,” ujar Lale.
Menurutnya, banyaknya jenis tanaman di Sembalun dapat menjadi peluang sumber bahan pewarna alam yang dapat diproduksi oleh kelompok tenun untuk tenun kategori tenun pewarna alam dan motif tradisional.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi berharap Kelompok Tenun Sangkabira dapat menjaga semangat dan komitmen dalam melaksanakan program pelatihan tenun ATBM, sehingga mampu bersaing dengan daerah lainnya di tingkat nasional bahkan global.
Kelompok Tenun Sangkabira akan didorong untuk berkembang melalui bantuan teknis seperti pelatihan dasar penggunaan ATBM, pelatihan pewarnaan alami, mehani, pembuatan motif, perluasan akses pasar, pemanfaatan pemasaran digital, serta berbagai pelatihan lain, sehingga mampu menjadi katalis untuk meningkatkan kapasitas kompetensi anggota kelompok.
Achmad Fauzi menyebut, program tersebut merupakan salah satu rangkaian program besar untuk mengembangkan Kelompok Subsisten Tenun Sangkabira yang akan dilakukan secara multiyears, bekerja sama dengan DMO Sembalun sebagai implementing partner daerah. Program mencakup tiga kegiatan utama, yaitu pengelolaan keuangan yang akan dilakukan dengan menghubungkan kelompok dengan perbankan untuk memperoleh akses dan literasi keuangan. Pengembangan usaha berupa program pelatihan bekerja sama dengan desainer nasional Wignyo Rahadi yang berlangsung selama 28 hari mendatang. Selain itu, penyerahan Program Sosial Bank Indonesia berupa 5 unit ATBM serta perlengkapan pendukungnya, senilai Rp146 juta dan penguatan kelembagaan berupa pendampingan penyusunan legalitas kelompok.
Lebih lanjut, Achmad Fauzi juga menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan diharapkan dapat mengantarkan Kelompok Tenun Sangkabira sebagai wirausaha baru dengan skala usaha yang terus meningkat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan amenitas pariwisata di Provinsi NTB, khususnya di wilayah Sembalun. [B-11]