Jakarta, Berita11.com– Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) dan Laskar Sasak se-Jabodetabek berkomitmen mengabdikan diri bagi sesama warga Lombok rantauan dengan saling membantu, saling mendukung dalam suka maupun duka cita.
“Kami dari HIMALO bersama Laskar Sasak se-Jabodetabek tadi telah menyampaikan komitmem kembali bahwa HIMALO dan Laskar Sasak itu siap untuk mengabdikan diri bagi sesama warga HIMALO untuk saling bantu, saling dukung baik dalam suka maupun duka cita,” ujar Ketua Umum HIMALO, Karman BM di sela-sela peresmian dan syukuran Bale HIMALO, di Jln Tebet Dalam I G Nomor 20 Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (23/10/2022).
Untuk diketahui, warga HIMALO dan Laskar Sasak memiliki profesi yang bermacam-macam, ada yang menjadi ASN, pengacara, kontraktor, pengusaha, mahasiswa, dan bahkan ada yang baru mencari pekerjaan.
“Nah, dengan berbagai keragaman latar belakang itu, kita tetap mensosialisasikan satu komitmen kita untuk saling dukung, saling junjung, saling bantu sesama warga Lombok di rantauan (Jabodetabek), sesuai tagline kita yakni siu pikir sopok angen, saling junjung saling dukung, yang artinya seribu pikiran satu tujuan, saling junjung saling dukung,” ujar Karman BM.
Karman menjelaskan HIMALO didirikan tahun 2004 lalu. Tujuannya menjadi medium silaturrahmi para warga Lombok yang merantau agar bisa saling membantu, saling mendukung, dalam semua sektor kehidupan mereka di tanah rantauan se-Jabodetabek.
Di samping itu, lanjut Karman, HIMALO dan Laskar Sasak juga akan berpartisipasi dalam pembangunan kampung halaman, dalam hal ini Provinsi NTB. Caranya, dengan ikut membangun citra yang baik tentang Provinsi NTB, juga mengenalkan dan mensosialisasikan tempat-tempat atau tujuan wisata yang bagus serta potensi wisata lain di Provinsi NTB.
“Siapa tahu dengan gerakan sosialisasi yang kami lakukan itu, wisatawan yang berkenjung ke NTB akan bertambah banyak, sehingga efeknya tentu pada kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,”ungkapnya.
Berkaitan peresmian basecamp atau Bale HIMALO, tempat tersebut diperuntukkan sebagai kantor, sekretariat dan juga sebagai homebase atau pusat kegiatan warga Lombok rantauan, dalam hal ini anggota Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) dan anggota Laskar Sasak yang ada di Jabodetabek.
Bale HIMALO juga bisa dipakai untuk pertemuan, rapat dan lain sebagainya. Selain untuk kepentingan HIMALO dan Laskar Sasak, Bale HIMALO bisa digunakan sebagai shelter, sebagai tempat rumah singgah bagi warga Lombok yang sedang berkunjung ke Jakarta dan tidak memiliki tempat tinggal sementara selama kunjungannya ke Jakarta.
Bale HIMALO tersebut diresmikan oleh salah seorang tokoh masyarakat Lombok yang tinggal di Jakarta, sekaligus dewan pembina HIMALO yakni HL Sudarmadji atau Mamiq Cuk.
Dalam proses peresmian Bale HIMALO tersebut, dikemas dalam acara maulid dan syukuran, pembacaan tahlilan dan doa yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Lombok, tokoh pemuda, mahasiswa yang tinggal di Jabodetabek serta sejumlah tamu undangan lain.
Dalam kesempatan tersebut, Karman juga menyebutkan bahwa sesuai data dari kepengurusan lama, jumlah warga Lombok di rantauan lebih dari 10 ribu orang. Tetapi biasanya yang aktif itu berganti-gantian orang, kadang 100-200 orang, kadang juga 30 orang.
Hal yang terpenting bagi Karman, pihaknya akan terus membuat kegiatan bulanan, seperti yasinan. Kegiatan yasinan bulanan akan terus digalakkan pada periode kepemimpinannya ini. Selain kegiatan lain.
Karman juga menegaskan suku apapun yang lahir dan besar serta tinggal di Lombok, mereka bisa masuk menjadi anggota HIMALO, asalkan berkomitmen saling mendukung di tanah rantauan dan kemudian berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarkat NTB di Lombok atau kampung halaman.
“Rasa syukur dan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada donator, dana warga HIMALO yang ikut urunan dalam pengadaan Bale HIMALO ini,” pungkas Karman. [B-22]