Bima, Berita11.com— Tim Gemar Literasi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) sebagai narasumber sosialisasi Kampus Mengajar III yang akan diikuti mahasiswa seluruh Indonesia.
Secara langsung, tim Gemar Literasi menjadi katalis dalam mendorong kemampuan kognitif setiap siswa (literasi dan numerasi), termasuk karakter melalui pelibatan mahasiswa selama satu semester, membantu para guru dan kepala sekolah jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama serta menginspirasi para murid SD dan SMP memperluas cita-cita dan wawasan mereka.
Manager Gemar Literasi Kabupaten Bima, Dr Syarifuddin menjelaskan, awalnya program Gemar Literasi akan berakhir 18 Maret 2022, namun diperpanjang karena berbagai pertimbangan, termasuk situasi pandemik Covid-19.
“Dari aspek capaian Gemar Literasi terus mendapatkan poin positif dari Pemda, dari sekolah dan desa sasaran. Bahkan poin positif itu didapat dari pemerintah pusat melalui Dirjen yang memberikan kesempatan kepada tim Gemar Literasi untuk menjadi narasumber pada sosialisasi Kampus Mengajar III yang diikuti mahasiswa seluruh Indonesia,” ujar Syarifuddin di rektorat STKIP Tamsis, Jumat (4/3/2022) lalu.
Menurut Syarifuddin, capaian tersebut membanggakan bagi— Kampus Merah— STKIP Tamsis. Apalagi mereka yang diberi kesempatan oleh pihak Kemendikbud merupakan sumber daya manusia (SDM) relatif muda.
“SDM-SDM relatif muda bisa sampai pada capaian itu. Kenapa dipercaya oleh kementerian, karena melahirkan satu model pembelajaran untuk SD dan sekolah sekolah melalui metode TaRL (Teaching at the Right Level/ pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa). Saya kira temuan atau model ini langka juga di Indonesi adan ini menjadi branded penyelenggara,” ujarnya.
Dikatakan Waket STKIP Tamsis ini, metode tersebut bisa digunakan oleh berbagai daerah lain, tidak hanya di Kabupaten Bima.
Gemar Literasi akan Dorong Imbas Program
Program Gemar Literasi yang dinakhodai STKIP Tamsis Bima tidak hanya berhenti mendorong kemampuan kognitif pada 25 sekolah model dan sembilan desa sasaran di Kabupaten Bima, namun menjadi lokomotif agar indeks literasi dan numerasi terus meningkat. Salah satunya mereplikasi program untuk sekolah imbas.
Manager Gemar Literasi Kabupaten Bima, Dr Syarifuddin mengatakan, secara umum sebagaimana hasil pengukuran pihaknya khususnya di sekolah model pasca pendampingan, kegiatan belajar siswa seperti pengenalan huruf, kata dan kalimat melalui metode TaRL atau pendekatan berbasis level sangat efektif.
“Itu yang beraitan capaian kami di INOVASI dan bagi kami di (STKIP) Tamsis ini kerja panjang sejak tahun 2016. Kami sudah utus dosen yang konsen di kegiatan literasi ini, yang jadi program unggulanya pemerintah. Kerja sama Pemerintah Kabupaten Bima dengan INOVASI dan ini sudah masuk fase ke-2, satu fase itu tiga tahun,” jelas mantan Kaprodi Matematika STKIP Tamsis ini, Jumat (4/3/2022).
Tidak hanya fokus untuk Kabupaten Bima, Tim Gemar Literasi juga tengah menyiapkan imbas lain agar muncul fasilitator daerah (Fasda) lain.
“Kita pun di perguruan tinggi sudah mempersiapkan pengimbasan untuk Fasda, untuk calon-calon Fasda berikutnya. Dosen dosen yang konsen literasi kita persiapkan. Bahkan kita juga sudah menginisiasi dan bertemu dengan (Dinas) Dikbud Kota, PGRI Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu,” ujar Syarifuddin.
Kendati secara umum indeks literasi di Kabupaten Bima dan berbagai wilayah lain di NTB masih memberi isyarat memerlukan kerja keras, Syarifuddin mengatakan, upaya mendorong indeks tersebut tak hanya berhenti pada capaian Gemar Literasi, namun memerlukan upaya kolaboratif.
“Ini menjadi target pembenahan satu per satu, karena dibutuhkan kerja bersama semua pihak, seluruh elemen, karena yang sedang dikerjakan oleh pemerintah ini belum meluas. Misalnya Gemar Literasi diberi tugas 12 bulan misalnya. Itu hanya untuk sembilan desa 25 sekolah model, belum termasuk imbas,” ujar Syarifuddin.
Ditambahkannya, tim Gemar Literasi juga akan mendorong butir-butir turunan dari Peraturan Bupati Bima Nomor 11 Tahun 2019 agar lebih efektif dan lebih cepat dalam mendorong indeks literasi dan numerasi. STKIP Tamsis juga menyambut positif kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mewujudkan sekolah ramah anak dan desa ramah anak.
“Menurut saya dengan ada trend positif atau kebangkitan memperbaiki pendidikan dari tingkat dasar ini, tinggal soal best practice. Kalau sudah ada contoh baik dari satu, itu bisa direplikasi melalui pengimbasan atau perluasan,” pungkasnya. [B-11]