Harga Beras Bertahan Rp12 Ribu/ Kg, Kadis Pertanian sebut Stok Pangan masih Aman

Aktivitas pedagang beras di Pasar Tradisional Sila, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Sabtu (26/8/2023) lalu. Foto US/ Berita11.com.
Aktivitas pedagang beras di Pasar Tradisional Sila, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Sabtu (26/8/2023) lalu. Foto US/ Berita11.com.

Bima, Berita11.com— Kendati pernah menjadi daerah swasembada pangan, hingga kini harga beras di Kabupaten Bima relative sama seperti dengan sejumlah daerah lain di Indonesia yang tidak mengadalkan sektor pertanian.

Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bima sebagaimana di Pasar Sila Kecamatan Bolo dan Pasar Tente Kecamatan Woha masih dijual Rp12 ribu per kilogram.

Bacaan Lainnya

Namun demikian Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) Kabupaten Bima, Hj Nurma menyebut stok pangan di Kabupaten Bima masih aman. Bahkan beras cadangan tiga kali lipat dari kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bima.

Menurut Nurma produksi padi sebagai salah satu tanaman pangan di Kabupaten Bima mencapai 7-8 ton per hektar, sedangkan luas areal tanam di Kabupaten Bima mencapai 1.333 hektar.

BACA JUGA: Warganet Respon soal Isu Divestasi 14 Persen Saham PT Vale Indonesia

“Stok pangan dan cadangan pangan kita aman. Bahkan kita surplus tiga kali lipat. Karena kita juga pernah swasembada. Dari kebutuhan beras 5.000 ton setiap tahun, stok yang dimiliki Kabupaten Bima 10 ribu ton,” ujar Nurma di Sekretariat Pemerintah Kabupaten Bima, Rabu (23/8/2023).

Meskipun secara nasional Indonesia menghadapi ancaman ketahanan pangan, Nurma memastikan jumlah produksi tanaman pangan di Kabupaten Bima masih mencukupi kebutuhan di daerah hingga dua tahun mendatang.

“Untuk masalah alih fungsi komoditi kita edukasi masyarakat. Kita mengingatkan dampaknya juga petani semua beralih ke tanaman jagung,” kata Nurma.

Selain itu, kata dia, Distabun juga akan mengingatkan para petani agar tidak menjual beras untuk kebutuhan luar daerah, sehingga kebutuhan di dalam daerah tercukupi.

BACA JUGA: Puasa Tinggal Menghitung Hari, Harga Beras masih Mahal

Sebelumnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan Distambun Kabupaten Bima, Chairul Munir menyebut, pada 10 tahun mendatang Kabupaten Bima berpotensi mengalami krisis pangan jika alih fungsi lahan dan alih komoditi di Bumi Tahompara Ndai Sura Dou Labo Dana tidak terkendali.

Alih fungsi lahan dan ali komoditi menyebabkan Kabupaten Bima kini hanya mampu memproduksi gabah kering 2.000-3.000 ton per tahun. Padahal sebelum tanaman jagung menjadi primadona para petani, produksi gabah di Kabupaten Bima mencapai 60.000 ton per tahun.

Distambun memperkirakan, jika alih komoditi tidak terkendali, 10 tahun mendatang Kabupaten Bima harus mengimpor beras dari luar daerah atau luar negeri. Alih fungsi lahan dan komoditi terjadi pada hampir setiap kecamatan di Kabupaten Bima dan paling banyak di Kecamatan Bolo, Kecamatan Madapangga, Kecamatan Sape, Kecamatan Monta dan Kecamatan Ambalawi. [B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait