Bima, Berita11.com— Hari terakhir pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan Taman Siswa (STKIP Tamsis) terbilang istimewah karena dihadiri langsung Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI), Anwar Usman, Sabtu (9/10/2021).
Dalam sambutannya, Ketua STKIP Tamsis Bima, Ibnu Khaldun Sudirman menyampaikan apresiasi kepada Ketua MK Republik Indonesia, karena di sela kesibukan menyempatkan waktu, hadir memberikan motivasi di hadapan ratusan mahasiswa baru pada hari terakhir pelaksanaan PPKMB.
“Alhamdulillah Pak Ketua MK, kampus kami ini sudah 14 tahun berkiprah, telah menghasilan 6.000 alumni. Terima kasih yang mulia telah meluangkan waktu hadir di kampus kami,” doktor ilmu politik ini.
Mantan Staf Ahli DPR RI ini juga menyampaikan, terhitung selama awal pandemic hingga kini, STKIP Tamsis adalah kampus di Pulau Sumbawa yang paling banyak menerima pendaftaran mahasiswa baru (Maba). Khusus tahun 2021 saja, terdapat 902 calon mahasiswa yang mendaftar.
“Mahasiswa kami tertinggi di massa covid-19, bahkan di Pulau Sumbawa, ada 902 yang mendaftar, tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, terutama tahun 2021 mengalami kenaikan signifikan. Kami melepas tujuh dosen yang mengikuti pendidikan doktor dan sudah ada yang lima doktor yang sedang mengajar, kampus kami adalah yang tercepat melakukan pencapaian dalam 14 tahun terakhir,” ucap Ibnu.
Dikatakannya, kiprah Ketua Mahkamah Konstitusi yang berlatar belakang alumnus Sekolah Pendidikan Agama (PGA) kemudian sukses menjadi salah satu pejabat tinggi Negara dengan memimpin MK, menarik bagi STKIP Tamsis. Apalagi jika motivasi itu disampaikan di hadapan Maba.
“Menarik bagi kami, beliau mengawali karirnya dari pendidikan sekolah agama. Beliau juga sebelumnya merupakan hakim Mahkamah Agung. Ketukan palu beliau yang menentukan nasib seorang presiden,” ujar Ibnu Khaldun.
Dalam kuliah umum dan penyampaian motivasinya di hadapan peserta PKKMB, Ketua MK Republik Indonesia, Anwar Usman menyampaikan apresiasi atas kiprah STKIP Tamsis Bima dalam sektor pendidikan di daerah.
Anwar Usman juga menyampaikan, pihaknya mengetahui capaian STKIP Tamsis sekarang tidak terlepas dari perjuangan founding father-nya, almarhum H Sudirman Ismail M.Si. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Yayasan Taman Siswa, Hj Suharni S.Pd, yang telah berjuang membangun STKIP Tamsis.
“Sengaja saya menyebut wanita yang pertama, kita menghormati ibu, yang hadir bersama saya di samping, wanita, merupakan ketua Pengadilan Negeri kelas 1A Mataram dan doktor Ibnu Khaldun di samping,” ujarnya.
Anwar Usman juga mengulas, pihaknya sengaja meluangkan waktu di tengah kesibukannya memimpin sidang mahkamah, demi mengikuti sidang disertasi program doktoral Fisip Universitas Indonesia yang sudah dilewati Dr Ibnu Khaldun M.Si. Hal itu adalah bentuk motivasinya bagi talenta muda dan putra daerah terbaik.
“Saat ujian doktor adinda Ibnu Khaldun di Universitas Indonesia, saya meluangkan waktu walaupun di tengah sidang saya ikuti untuk menyemangati adinda Ibnu Khaldun,” ujarnya.
Ketua MK juga memuji capaian mahasiswa STKIP Tamsis Bima yang mengarumkan nama Nusa Tenggara Barat pada kancah olahraga nasional dengan menyumbang dua medali emas dan satu perak pada pelaksanaan PON XX Papua.
“Keluarga STKIP Taman siswa mampu mengharumkan nama NTB dengan meraih dan menyumbangkan tiga medali emas untuk NTB, luar biasa dan kita saksikan tadi penampilan adik-adik silat tadi, luar biasa,” ujarnya.
Dr Anwar Usman juga mengulasnya kiprah MK dalam menangani perkara sangketa hasil Pilpres dan Pilkada. Palu yang diketuknya menjadi penentu nasib pemimpin di Indonesia saat sangketa hasil Pilpres tahun 2019 lalu. Pada suatu kunjungan di Bima, pihaknya pernah ditanyai oleh salah seorang natoris mengapa tidak ikut mencalonkan dari sebagai presiden (nyapres).
“Ada notaris saya waktu datang di Bima mengikuti saya dari belakang, menanyakan kenapa Yang Mulia tidak ikut nyapres? Tapi saya jawab dan tanya balik, mana yang lebih baik menentukan atau ditentukan,” ujarnya.
“Setiap ketukan palu saya hanya menyebut inallahha maasobirin, Allah menyertai orang-orang sabar,” lanjutnya.
Menurutnya, keberhasilan STKIP Tamsis yang menghasilkan 6.000 lulusan dan 3.000 di antaranya terserap dalam berbagai pasar kerja merupakan capaian luar biasa.
“Kalian (mahasiswa), siapapun suatu saat akan menghadap Allah SWT, tapi ilmu sekian persen bergerak di pendidikan, itu luar biasa. 3.000 yang terserap alumni itu luar biasa,” katanya.
“Kalau kita sudah meninggal dunia, sudah tidak artinya jabatan, ketua Mahkamah Konstitusi, bupati, hakim pengadilan, tidak ada manfaatnya, kecuali ilmu yang bermanfaat. Saya bersyukur walaupun hakim itu separuh kakinya di neraka. Tapi saya yakin dengan diri, masing-masing bahwa yang tahu hanya kita dan Allah SWT,” ujarnya.
Ketua MK juga menyampaikan, dalam kiprahnya Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menjadi barometer konstitusi di dunia. Hal yang mendasar karena pelaksanaan pemilihan legislatif Pilpres dan Pilkada yang sukses terlaksana. Demikian juga dari aspek konstitusi dilaksanakan secara konstitusional.
“Mahkamah konstitusi kita diminta puluhan kali menjadi narasumber di Mahkamah Agung di beberapa negara. Ada beberapa hal penilaian mereka terhadap mahkamah konstitusi kita, di antaranya pelaksanaan pileg, pilpres,” ujarnya.
Selain Ketua MK Anwar Usman , kuliah umum sekaligus penyampaian motivasi oleh Ketua MK di hadapan peserta PKKMB STKIP Tamsis Bima yang berlangsung di auditorium Sudirman, juga turut dihadiri Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Mataram, Kapolres Bima, dan Waka Polres serta Civitas Akademika STKIP Tamsis Bima.
Ketua MK Republik Indonesia dan rombongan juga menyaksikan atraksi beladiri tangan kosong perguruan pencak silat Bintang Timur. Ketua MK juga merasakan langung dan mencoba kekuatan pesilat dengan menaiki papan di atas tubuh pesilat yang rebah di atas paku tajam.
Dalam kunjungan di Bima, Ketua MK Republik Indonesia juga menghadiri pernikahan cucunya dan menghadiri peresmian retail modern Alfamart di Kota Bima bersama Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi .
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dua mahasiswi STKIP Taman Siswa, masing-masing Nurul Iqomal dari Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) berhasil menyabet tiga medali, yakni dua medali emas dan satu medali perak dari Cabor panjat tebing pada PON XX Papua, sedangkan mahasiswi lain STKIP Tamsis yang belum lama ini diyudisium, Fitri Marwahdianty menyumbang medali perak dari Cabor Hapkido untuk NTB. [B-19]