Ikut Training, Masyarakat Pelaku Pariwisata Kota Bima Dukung Ganjar Mahfud

Pelatihan kepariwisataan bagi Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang digelar Aula Tambora Home Stay Kota Bima, Sabtu (10/2/2024).
Pelatihan kepariwisataan bagi Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang digelar Aula Tambora Home Stay Kota Bima, Sabtu (10/2/2024).

Kota Bima, Berita11.com— Sebanyak 100 orang yang tergabung dalam berbagai Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mengikuti training kepariwisataan bagi Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang digelar Aula Tambora Home Stay Kota Bima, Sabtu (10/2/2024).

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.30 Wita tersebut dibuka oleh Koordinator Adil Gama Kota Bima, Ihsan Iskandar.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya Ihsan memaparkan 21 program unggulan Ganjar Mahfud yaitu menciptakan 17 juta lapangan kerja, satu desa satu fasilitas kesehatan, satu tenaga kesehatan, uang saku kader Posyandu, menghadirkan 10 juta hunian semudah punya motor, sekolah dapat gaji, satu keluarga miskin satu sarjana, perempuan maju, buruh naik kelas, kuliah gratis untuk anak prajurit dan Bhayangkara.

Selain itu, mudah berusaha termasuk UMKM dan koperasi, masjid sejahtera, pengurus masjid terlindungi, guru mengaji dan guru agama lain digaji, pasokan pangan aman harga enak di kantong, lansia bahagia anak cucu gembira, petani bangga jadi petani, di laut jaya, nelayan sejahtera, disabilitas mandiri berprestasi, satu desa satu mobil, akses internet super cepat gratis dan merata, bantuan sosial pasti lanjut tapi harus tepat sasaran, Sikat KK, dan KTP Sakti.

BACA JUGA: Front Nelayan dan Masyarakat Pesisir Tanjung Luar Lombok Timur Deklarasi Dukung dan siap Menangkan Ganjar Mahfud MD

“Nah saat ini sedang gencar pemerintah membagikan Bansos, terkait hal ini perlu untuk diketahui bahwa program Bansos adalah hak rakyat, karena dibiayai dari APBN sehingga bukanlah sebagai program Presiden Jokowi, melainkan program dari negara untuk rakyat Indonesia yang berhak dan disalurkan harus tepat sasaran,” kata Ihsan.

Ketua Pokdarwis Ntobo yang juga Sekretaris Pokdarwis Kota Bima Agus Salim menyampaikan bahwa dengan kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiago Uno beberapa waktu yang juga sebagai kubu yang mendukung Ganjar-Mahfud, Insya Allah membuat pariwisata di Kota Bima akan diperhatikan.

“Belum ada sejarahnya seorang Menteri Pariwisata di Indonesia datang ke Bima, kecuali Bapak Sandiago Uno. Kemudian festival Rimpu Mantika yang memperkenalkan hijab wanita Bima dan mampu meningkatkan pendapatan penenun Kota Bima. Kini sudah masuk dalam penghargaan nasional dan ini merupakan sejarah bagi Kota Bima dan baru ada pada masa Bapak Sandiago Uno,” kata Agus Salim.

Tokoh Masyarakat Desa Ntobo, Muhammad Nur menyampaikan imbauannya agar masyarakat pendukung Ganjar-Mahfud tetap menjaga kondusifitas selama minggu tenang hingga masa pencoblosan tiba.

“Tugas kita yang hadir di sini adalah mengajak sanak saudara kita, tetangga kita untuk datang ke TPS dan mencoblos Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden pilihan kita yang harus digelorakan di sisa waktu yang singkat ini,” imbau Muhammad Nur.

BACA JUGA: Mi6 Prediksi PDIP buka Peluang Besar bagi Para Kepala Desa yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Usai sambutan dari Koordinator Adil Gama Kota Bima, Ketua Pokdarwis dan tokoh masyarakat, acara dilanjutkan pemaparan materi tentang kepariwisataan yang disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Ekowisata (LPE) Bima, Yoga Purwonugroho.

Dalam pemaparannya, Yoga menfollow up masuknya Festival Rimpu Mantika Kota Bima dalam Kharisma Event Nusantara 2024 oleh Mentri Pariwisata Sandiago Uno.

Menurut dia, dengan makin dikenalnya even Rimpu Mantika di kancah nasional, maka orang akan mencari lokasi yang memproduksi kain-kain tenun tersebut. Oleh karena itu masyarakat harus mampu menyiapkan diri utnuk menyambut wisatawan yang akan datang ke kampung-kampung wisata potensial yang dimiliki dengan mempersiapkan 3 A.

“Apa itu 3A? 3A itu adalah atraksi, aksesibitas dan amenitas seperti di Ntobo atraksinya adalah aktivitas masyarakat yang menenun di setiap rumah. Bayangkan ketika baru memasuki Kelurahan Ntobo telinga kita sudah disuguhkan dengan suara alat tenun yang saling bersahutan,” kata dia.

Itu kata Yoga, belum lagi ragam aktivitas masyarakat yang berbeda-beda dalam proses penenunan yang disuguhkan sebagai atraksi wisata.

Training diakhiri deklarasi bersama kelompok masyarakat sadar wisata untuk mendukung Capres dan Cawapres Ganjar Mahfud. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait