Warga Terdampak Banjir Bandang Tambora lebih dari 150 Kepala Keluarga

Kondisi rumah warga Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang terdampak luapan banjir bandang, Sabtu (18/2/2023) pagi.
Kondisi rumah warga Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang terdampak luapan banjir bandang, Sabtu (18/2/2023) pagi.

Bima, Berita11.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dan Pemerintah Kecamatan Tambora memperkirakan jumlah warga terdampak banjir bandang di Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora Kabuapten Bima mencapai lebih dari 150 kepala keluarga (KK).

Camat Tambora Kabupaten Bima, Fadhila yang dihubungi Berita11.com, mengatakan, jumlah kepala kepala keluarga terdampak banjir bandang tersebut sesuai hasil monitoring awal pihaknya dan sesuai sebaran arus banjir.

Bacaan Lainnya

Mantan wartawan harian Bima Ekspres itu menjelaskan, akibat luapan banjir, ratusan rumah warga terdampak.

“Hingga sejauh ini pemeritah desa masih terus melakukan pendataan. Melihat arus dan sebaran banjir tadi, diperkirakan 150 lebih rumah (terdampak). Ada yang parah dan ada yang sedang tingkat kerusakannya. Yang paling parah yang berada di bantaran sungai, yang lain lain hanya (terimbas) luapan saja, yang tingkat kerusakannya tidak teralu parah,” ujar Fadhila kepada Berita11.com melalui layanan sosial media whatshapp, Sabtu (18/2/2023) siang.

BACA JUGA: Setelah Hujan Lebat di Bima, Pria Paruh Baya Terseret Banjir dan Pohon Melintang di Jalan Negara
Camat Tambora, Fadhila memantau langsung kondisi pascabanjir bandang di Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima Sabtu (18/2/2023) pagi.

Dia mengatakan, luapan banjir di Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora Kabupaten Bima berlangsung lebih kurang 1,5 jam setelah hujan lebat mengguyur wilayah Tambora lebih kurang 2-3 jam.

“Paling parang di Desa Labuan Kananga. Alhamdulilah siang ini tidak ada hujan dan banjir sudah surut. Hanya saja ada beberapa rumah warga yang memang posisi di dataran rendah itu yang digenangi air dan saat ini pemilik rumah sedang membersihkan,” ujar mantan Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Bima tersebut.

Saat luapan terjadi, ketinggian banjir bandang di pemukiman warga di Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora Kabupaten Bima mencapai 1,5 meter.

“Tidak ada korban jiwa. Hanya ada korban material. Rumah warga yang paling parah berada di sekitar bantaran. Sungai lebarnya hanya 2 meter. Luapan yang tidak tertampung sungai itu yang meluap ke rumah warga,” ujar Fadhila.

Luapan banjir sebut Fadhila, juga membawa material kayu besar dan pohon pisang, sehingga menghambat laju arus hingga menggenangi pemukiman warga.

BACA JUGA: Musim Hujan, tapi Cuaca Terasa Panas di Bima dan Dompu, Begini Penjelasan BMKG

Secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima, Isra, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim kaji cepat untuk memonitor dan mendata dampak pascabanjir.

Menurutnya, luapan banjir bandang khususnya di Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora sering terjadi hampir setiap tahun, sehingga pihaknya memperkirakan warga terdampak lebih dari 150 kepala keluarga. “Kebetulan kami sedang di luar daerah. Tapi kami sudah mengirim Tim Kaji Cepat,” ujar mantan Camat Tambora itu kepada Berita11.com.

Kondisi pemukiman warga di Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima beberapa jam pascabanjir bandang mulai surut, Sabtu (18/2/2023) pagi.

Luapan banjir kata dia, karena lebar sungai yang sempit, sehingga tidak mampu menampung volume arus setelah terjadi hujan lebat. Akibatnya luberan dari sungai meluap hingga pemukiman warga.

Secara terpisah, tokoh pemuda Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, Sutrisno yang dihubungi Berita11.com mengatakan, secara umum luapan banjir di desa setempat sudah surut. Sebagian besar warga mulai membersihkan sisa lumpur dan perabotan rumah tangga.

“Untuk detail warga yang terdampak masih dilakukan pendataan oleh pemerintah desa,” ujarnya. [B-22/B-19]

Pos terkait