Didukung Deputi Dalam Negeri BIN, Laskar Jenateke dan ASGAS RI Panen Raya Jagung Hasil gunakan Mikroba PA 36 Garuda di Lambitu

Panen raya jagung hasil menggunakan Mikroba PA 63 Garuda di Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Minggu (21/4/2024) pagi. Kegiatan tersebut merupakan gotong royong yang didukung Laskar Jenateke, KGPP, ASGAS RI dan Deputi II BIN.
Panen raya jagung hasil menggunakan Mikroba PA 63 Garuda di Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Minggu (21/4/2024) pagi. Kegiatan tersebut merupakan gotong royong yang didukung Laskar Jenateke, KGPP, ASGAS RI dan Deputi II BIN.

Bima, Berita11.com— Laskar Jenateke, Kaluhuran Galuh Pakuan Padjadjaran (KGPP) Agen Spesial Garuda Sakti Republik Indonesia (ASGAS RI) melaksanakan Tadabur Alam Bumi Nusantara panen raya jagung hasil menggunakan Mikroba PA 63 Garuda di Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Minggu (21/4/2024) pagi.

Kegiatan tersebut merupakan program gotong royong yang didukung Laskar Jenateke, KGPP, Agen Spesial Garuda Sakti Republik Indonesia (ASGAS RI) dan Deputi II Badan Intelijen Negara (BIN).

Bacaan Lainnya

Camat Lambitu, Hafid dalam sambutannya mengatakan, saat ini luas tanaman jagung di Desa Kaboro dan Desa Kaowa Kecamatan Lambitu lebih kurang empat ribu hektar dan dalam waktu tak lama lagi akan masuk panen raya.

Hafid berharap, kehadiran Pembina Asgas RI dapat memberikan nasihat untuk masyarakat dan harga jagung lebih baik, sehingga memberikan manfaat untuk petani.

Ketua Laskar Jenateke Kesultanan Bima, Muhammad Iqro Baitul Muqadis mengatakan, kehadiran Laskar Jenateke Kesultanan Bima berusaha mencari solusi atas harga jagung sehingga lebih baik dan stabil.

“Kami menyampaikan terima kasih Kepada BIN RI, Pembina Asgar RI, Kapolda NTB, Bupati Bima, Ketua DPRD Kabupaten Bima,” katanya.

BACA JUGA: Target 155 Ribu Orang per Bulan, BINDA NTB Genjot Vaksinasi agar Menuju Endemik

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung ketahanan pangan, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. Laskar Jenateke berusaha membantu petani melalui pembuatan Mikroba PA 63 mengatasi masalah pasokan pupuk.

“Kehadiran Mikroba PA 36 untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sebelumnya Laskar Jenateke sudah lebih dari 5 ribu liter. Untuk ke depan akan membuat atau menyediakan bibit jagung dan Mikroba PA 36 akan disiapkan secara gratis,” ujarnya.

Iqro mengisyaratkan, bagi masyarakat yang berminat bergabung, akan disiapkan bibit jagung dan padi secara gratis. “Tujuan Laskar Jenateke tidak ada lagi petani yang meminjam atau utang kepada tengkulak atau rentenir,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Pembina ASGAS RI, Ramlan Samsuri mengatakan ASGAS RI banyak berkoordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya Deputi II (Deputi Dalam Negeri) BIN dalam rangka menyiapkan ketahanan pangan dan membantu para petani.

“Keberadaan Mikroba PA 63 merupakan bahan pengurai alami (PA) serta cerminan dari Wali Allah dan surat dalam Alquran 63. Bahwa penggunaan Mikroba PA 63 untuk mengembalikan fungsi atau unsur hara tanah yang telah terkontaminasi dari penggunaan bahan kimia secara berlebihan,” ujarnya.

Pembina ASGAS RI, Ramlan Samsuri saat menyampaikan sambutan pada kegiatan panen raya jagung menggunakan Mikropa PA 36 Garuda di Desa Kaboro Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Minggu (21/4/2024).

Menurutnya, keberadaan kerajaan atau kesultanan untuk memperkuat NKRI, sehingga keberadaan ASGAS RI untuk merangkul berbagai pihak. Mengingat keadaan dunia tidak stabil karena perang yang melibatkan Rusia, Ukraina, Iran, Israel, sehingga ke depan perlu menyiapkan stok pangan yang cukup.

BACA JUGA: BIN NTB Kembali Gelar Vaksinasi bagi Anak 6-11 Tahun di Dompu

“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, NTB pernah menjadi lumbung pangan nasional sehingga itu yang perlu dibangkitkan lagi. Jika ada permasalahan terkait harga jagung anjlok perlu dibicarakan secara baik dan duduk bersama,” ujarnya.

Ramlan juga menjelaskan, keberadaan program Siliwangi Tadabbur Alam Bumi Nusantara untuk memberikan kebaikan bersama, saling asah, salih asih sehingga memperkuat NKRI. Keberadaan PA 63 Garuda untuk dapat menetralisasi tanah dan air yang sudah terkontaminasi, serta tidak menghilangkan keberadaan pupuk kimia.

“Mari bersama-sama kita mencari solusi untuk menjamin Ketahanan Pangan Nasional melalui konsep kemitraan. Program kemitraan dengan menghadirkan para investor, sehingga ke depan Bima menjadi bagian hilirisasi pangan, sehingga saling menguntungkan bersama,” pungkasnya.

Selain panen raya, pada kegiatan bersama ini juga disertai penyerahan Pupuk PA 63 Garuda secara simbolis.

Selain pembina ASGAS RI dan Ketua Laskar Jenateke Kesultanan Bima, panen raya dan penyerahan bantuan Mikroba PA 63 Garuda juga dihadiri anggota Posda Kota Bima dan Posda Kabupaten Bima, Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) NTB di Pulau Sumbawa, Camat Lambitu, Hafid, Danramil Wawo Kapten Tauhid, Kapolsek Wawo AKP Wongso, Kepala Desa Kaboro, Mas’ud, Kepala Desa Kaowa, Junaidin, ketua kelompok tani dan sejumlah tokoh masyarakat. [B-12]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait