Curah Hujan Kembali Meningkat, Kecamatan Tambora Level Awas, BMKG NTB Ingatkan ini

Ilustrasi Cuaca Buruk.
Ilustrasi Cuaca Buruk.

Bima, Berita11.com— Curah hujan sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali meningkat pada dasarian II bulan Januari 2024. Curah hujan tertinggi terpantau melalui pos hujan Wera Kabupaten Bima. Nilainya 160 mm per dasarian.

Menyusul kembali meningkatnya curah hujan tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB kembali meningatkan potensi bencana hidrometeorologis.

Bacaan Lainnya

Forecaster Stasiun Klimatologi (BMKG) NTB, Yuhana Maurits menyebut, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Januari 2024 secara umum dalam kategori rendah (0 – 50 mm/das) hingga menengah (101 – 150 mm/das).

“Sifat hujan pada dasarian II Januari 2024 di wilayah NTB umumnya bervariasi dari kategori Bawah Normal (BN) hingga kategori Atas Normal (AN). Curah hujan tertinggi di pos hujan Wera, Kabupaten Bima sebesar 160mm/dasarian,” kata dia melalui pernyataan tertulis yang diperoleh redaksi Berita11.com, Sabtu (20/1/2024).

Dia mengatakan, monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) Provinsi NTB secara umum bervariasi, masih ada hujan hingga kategori sanngat pendek (1 – 5 hari). Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring ENSO terakhir menunjukkan indeks ENSO (+2.11) terpantau berada pada kondisi El Nino sedang. Adapun kondisi El Nino sudah berlangsung selama 24 dasarian.

BACA JUGA: BPBD Kabupaten Bima Perkirakan Kerugian Akibat Banjir Wawo Rp150 Juta, 14 KK Terdampak

“Prediksi indeks ENSO akan menurun secara gradual mulai Februari 2024, hingga mencapai nilai negative mulai Mei 2024. Sedangkan IOD sebesar (+0.64). Kondisi IOD positif diprediksi menuju netral setidaknya hingga pertengahan tahun 2024,” kata dia.

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan daerah pertemuan dan belokan angin diprediksi terjadi di Sumatera bagian Tengah, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Papua bagian utara.

Sistem tekanan rendah diprediksi terbentuk di sekitar perairan di barat Sumatera, dan Kalimantan bagian utara. MJO diprediksi aktif di fase 3, 4 dan 5 hingga awal dasarian III Januari 2024. Adapun MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi (potensi) awan hujan di wilayah Indonesia.

“Pada dasarian III Januari 2024 (21 – 31 Januari 2024) curah hujan dengan intensitas >20 – >50 mm/dasarian memiliki probabilitas kejadian >90% yang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi NTB,” katanya.

BACA JUGA: Dalam Satu Malam, Tujuh Gembong Narkoba Digiring ke Penjara

Sementara itu, peluang curah hujan >100mm/dasarian berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Pulau Lombok bagian utara, Sumbawa bagian utara serta Bima bagian utara dengan probabilitas kejadian 50 – 90%.

Peluang curah hujan dengan intensitas >150mm/dasarian sebesar 50-60% terjadi di Lombok bagian Utara dan sebesar 70-90% terjadi di wilayah Labuhan Badas,Pekat,Sanggar dan Tambora

“Curah hujan yang tinggi kerap melanda NTB pada musim hujan ini terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB,” katanya.

BMKG juga menyampaikan peringatan dini curah hujan tinggi pada level Siaga di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu dan Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Sementara itu pada level waspada terdapat Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima dan level awas di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima.

“Sebagian wilayah NTB terpantau telah memasuki musim hujan 2023/2024 dan sebagian masih berada pada masa peralihan. Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor,” kata Yuhana mengingatkan. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait