Pemdes Nggembe dan Dinsos Siapkan Solusi Terbaik untuk Lansia yang Viral karena Terlantar

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Tajudin, Kepala Desa Nggembe Yusuf Aziz dan pendamping PKH membahas solusi masalah pasutri lanjut usia yang viral karena tinggal di sela-sela pohon bambu sekitar tempat pemakaman umum Desa Nggembe, Selasa (19/3/2024). Foto Ori/ Berita11.com.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Tajudin, Kepala Desa Nggembe Yusuf Aziz dan pendamping PKH membahas solusi masalah pasutri lanjut usia yang viral karena tinggal di sela-sela pohon bambu sekitar tempat pemakaman umum Desa Nggembe, Selasa (19/3/2024). Foto Ori/ Berita11.com.

Bima, Berita11.com— Pemerintah Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima menyiapkan solusi terbaik untuk pasangan suami-istri lanjut usia (Lansia) M Taher dan Maimunah yang viral di media sosial karena tidak terurus lantaran tinggal di sela-sela pohon bambu di sekitar tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Kepala Desa Nggembe Kecamatan Bolo, Yusuf Aziz mengaku, selama ini pemerintah desa setempat tetap memerhatikan keadaan pasutri yang hidup susah tersebut. Pihaknya tetap mengalokasikan bantuan dari dana desa dan bantuan pribadi untuk M Taher dan Maimunah.

Bacaan Lainnya

“Walaupun demikian kehidupannya, bukan berarti kami pemerintah desa berdiam diri dan tidak peduli terhadap warga tersebut. Tidak saja bantuan yang dialokasikan mengunakan dana desa, (bantuan) secara pribadi pun kami berikan, ” ujar kata Yusuf saat ditemui di kantor Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Selasa (19/3/2024).

Yusuf menceritakan, awalnya M Taher memiliki rumah, namun oleh keluarganya dijual dengan harapan pasutri tersebut bisa tinggal dan diurus oleh keluarganya tersebut.

“Namun entah apa yang terjadi, rupanya seiring waktu M Taher ini mungkin tidak betah dan pindah tinggal di kebun bambu. Sering kali kami pemerintah desa koordinasi dengan pihak keluarganya agar yang bersangkutan tidak lagi tinggal di kebun tersebut,” kata Yusuf.

BACA JUGA: Komitmen Rampungkan Laporan Pengendalian Inflasi, Pemkot Bima Gelar Rapat

Diakui Yusuf, pasutri tersebut sudah beberapa kali diangkut dan dibawa kembali ke kediaman keluarganya oleh Pemerintah Desa Nggembe. Namun M Taher dan Maemunah tetap saja kembali tinggal di sela-sela pohon bambu yang tak jauh dari tempat pemakaman umum.

“Beberapakali diangkut, percuma saja, yang bersangkutan tetap saja balik tinggal di kebun. Begitu seterusnya hingga hari ini,” kata Yusuf.

Pasca masalah pasutri tersebut viral, pihaknya bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nggembe akan mencarikan solusi agar warga tersebut mendapatkan tempat tempat tinggal layak.

“Seandainya tidak betah tinggal di rumah saudaranya, kami dan BPD akan cari tempat untuk bangunkan tempat tinggal yang layak dihuni. Entah nanti kami akan cari pinjaman lahan warga untuk sementara waktu,” ujar dia.

Yusuf tidak menampik jika bantuan yang disalurkan pihaknya belum maksimal, karena bantuan juga harus dibagikan kepada warga miskin lain.

Pasangan suami-istri lanjut usia (Lansia) M Taher dan Maimunah sudah beberapa kali diangkut oleh Pemerintah Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima dan diserahkan kepada kerabatnya. Namun setelah sempat dikembalikan ke kediaman keluarganya, pasutri tersebut kerap kembali tinggal di kebun bambu dan terlantar.

“Memang kami tidak maksimal fokuskan berikan bantuan (kepada pasutri tersebut), karena ada kebutuhan masyarakat miskin lainnya yang juga harus dibantu,” ujar Yusuf.

BACA JUGA: Realisasi APBD Tahun 2023 Kabupaten Bima Rp1,85 Triliun

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Tajuddin mengaku tidak mengetahui kondisi pasutri yang terlantar tinggal di sela-sela pohon bambu yang tak jauh dari tempat pemakaman umum.

Dinas Sosial Kabupaten Bima baru mengetahui setelah pasutri lanjut usia tersebut viral di media sosial. “Sehingga kenapa itu kita baru perhatikan sekarang dan tidak tercover oleh beberapa jenis bantuan,” ujar Tajuddin.

Mantan kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bima ini mengaku disorot publik karena dianggap tidak memerhatikan kehidupan masyarakat terlantar.

“Kami juga baru tahu. Seakan-akan kita selaku instansi terkait tidak ada kepedulian terhadap kondisi masyarakat tersebut, ” ujar dia.

Selain membawa bantuan, Dinsos Kabupaten Bima juga memasukan kedua warga tersebut dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Dengan demikian sehingga ke depannya akan tercover untuk mendapatkan, baik berkesempatan mendapat bansos BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) sebesar Rp200.000 setiap bulan. Selain itu juga bisa mendapat bansos PKH (Program Keluarga Harapan),” jelas Tajuddin.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kondisi pasangan suami-istri lanjut usia (Lansia) M Taher dan Maimunah yang tampak terlantar tinggal di sela-sela pohon bambu tak jauh dari tempat pemakaman umum (TPU) Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima viral di media sosial setelah seorang warga datang menemuinya memberikan bantuan dan mendokumentasikan, kemudian mengupload video tersebut di laman facebook.

Setelah memperoleh informasi tersebut, pada Selasa (19/3/2024), Pemerintah Desa Nggembe Kecamatan Bolo dan Dinas Sosial Kabupaten Bima mengangkut pasutri tersebut dan menyerahkan kepada keluarganya di Desa Rada Kecamatan Bolo. [B-17]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait