Pemilu telah Selesai, Pimpinan Ormas dan Akademisi Ajak Masyarakat Kembali Bersatu

Dr Ihlas Hasan. Foto Ist.
Dr Ihlas Hasan. Foto Ist.

Bima, Berita11.com— Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah terselenggara dengan sukses. Jika tak ada aral melintang, hasil Pemilu akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Rabu, 20 Maret 2024 ini.

Mendekati detik-detik pengumuman hasil Pemilu tersebut, sejumlah tokoh masyarakat, pimpinan Ormas dan kalangan akademisi mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya di Bima dan Dompu agar bersama-sama mewujudkan kondusifitas nasional dan daerah.

Bacaan Lainnya

Qoi Tarbiyah Jamaah Ansharusy Syariah Mudiriyah Kabupaten Bima, Ustadz Imanuddin M.Psi mengajak seluruh rakyat Indonesia agar senantiasa menjaga persatuan pasca Pileg dan Pilpres selesai dilaksanakan.

Dikatakannya dalam demokrasi berbeda pilihan merupakan sebuah keniscayaan dan hal yang biasa. Namun tidak boleh sampai menimbulkan perpecahan dan gesekan antarsesama.

“Siapapun presiden (yang terpilih) adalah presiden seluruh rakyat Indonesia. Kita sama-sama saling menjaga stabilitas nasional. Sebagai warga negara yang baik, mari kita menjaga keamanan dan menjaga stabilitas negara Republik Indonesia dari berbagai ancaman,” ajak Ketua Gerakan Muslim Anti Maksiat yang juga akademisi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa ini saat dihubungi, kemarin.

Secara terpisah, Akademisi Universitas Muhammadiyah Bima, Dr Ihlasn Hasan M.Pd mengatakan, bahwa pesta demokrasi yang meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan legislatif telah dilewati bersama. Untuk itu, hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi kontestan Pemilu harus dilebur melalui persatuan.

BACA JUGA: Nekat Tipu Pengusaha Konter HP hingga Ratusan Juta, Ibu ini Dikerangkeng

“Setelah berakhirnya proses demokrasi itu, tentu ada hal-hal yang kurang berkenan di hati kita semua atau ada hal-hal tidak sesuai bagi ekspektasi kita semua, lebih khususnya bagi para kontestan pasangan calon yang mengikuti kontestasi,” ujar Dr Ihlas.

Ditegaskannya, Pemilu 2024 telah berakhir. Sudah saatnya merajut kembali simpul-simpul silaturahmi (ukhuwa) untuk meneguhkan kembali persatuan.

“Bagi saya pesta ini sudah berakhir, maka marilah kita semua merajut kembali keberasamaan kita, ukhuwah kita, persaudaraan kita dan ini menjadi kekuatan besar untuk mengawal pemerintah ke depan dan mengawal demokrasi ke depan sampai lima tahun yang akan datang. Karena itu energi-energi kita harus kita arahkan untuk hal-hal yang positif, tinggalkan konflik-konflik yang berbasis dan berbau komunal, konflik horizontal. konflik vertical, karena sejatinya konflik itu membawa dampak buruk bagi kedua belah pihak,” imbau doktor muda ini.

Menurutnya, tidak ada nilai tertinggi dan prestasi tertinggi kecuali kedamaian, kecuali kebersamaan. Karena daerah tidak bisa dibangun oleh satu maupun dua orang, tidak bisa dibangun oleh satu maupun dua partai politik, namun perlu kebersamaan, disertai semangat gotong royong, saling mencintai, ihtiar bersama dari seluruh segmen masyarakat.

Ihlas menambahkan, Ramadan 1445 Hijriah merupakan momentum yang tepat untuk rekonsiliasi politik maupun rekonsiliasi secara spiritual (religius).

“Jadikan momentum ini momentum terbaik untuk memperbaiki hablum minallah dan hablum minannas. Hubungan baik kita dengan Allah SWT dan hubungan baik kita dengan manusia,” ujar mantan Panitia Seleksi Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota di Nusa Tenggara Barat itu.

BACA JUGA: Lolos Vermin, Pimda PKN NTB Optimis Lolos Verfak

Ajakan yang sama juga disampaikan Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bima yang juga Direktur Pondok Pesantren Al Maliki Kabupaten Bima, Ustadz Irwan M.Pd.I. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat senantiasa mewujudkan situasi damai pasca Pemilu dengan senantiasa merajut silaturahmi. Karena pesta demokrasi telah terselenggara dengan baik.

“Alhamdulilah pesta pesta demokrasi kita sudah berjalan dengan baik. Alhamdulillah proses pilpres dan proses pileg sudah berjalan dengan baik. Mari kita rawat kembali persatuan,” imbau qori muda yang juga Ketua Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah Kabupaten Bima ini.

Menurutnya, bulan suci Ramadan 1445 Hijriah merupakan momentum yang tepat untuk menguatkan rasa persaudaraan dan silaturahmi.

“Mudah-mudahan kita semua diberikan kekuatan lahir dan bathin, diberikan rahmat oleh Allah SWT Tuhan yang Maha Esa. Mudah-mudahan bangsa dan negara kita diberkahi, demikian daerah kita senantiasa dalam rahmat Allah SWT,” harapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren se-Kabupaten Bima, Ustadz Haeruddin S.Pd.I. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari perpecahan, karena Pemilu 2024 telah berlalu dan terselenggara dengan baik.

“Mari kita merajut kembali persatuan. Pemilu telah berlalu, menyambut tamu paling agung, jangan kita lewatkan, karena kalau kita lewatkan kita orang-orang yang merugi, meraih rahmat Allah dan meraih pengampunan Allah SWT,” ujar pimpinan Ponpes Al Wafa Kecamatan Woha Kabupaten Bima itu. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait