Dampak Buruk Aktivitas Underground Mining

Ilustrasi Underground Mining.
Ilustrasi Underground Mining.

Berita11.com— Tanah terbentuk dari beberapa lapisan. Nah, untuk mendapatkan barang tambang atau mineral berharga, manusia harus menggali tanah. Namun di balik aktivitas itu terdapat banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan untuk manusia atau bagi keseimbangan lingkungan.

Dampak buruk yang terjadi akibat penggalian tanah bagi keseimbangan lingkungan antara lain mengganggu kehidupan organisme tanah pada lapisan paling atas karena pemadatan tanah, pencemaran air dan tanah, pencemaran udara.

Bacaan Lainnya

Selain itu hilangnya keanekaragaman hayati. Kehidupan organisme tanah pada lapisan paling atas, terutama humus mengandung banyak organisme tanah. Dampak buruk yang terjadi akibat penggalian tanah bagi keseimbangan lingkungan adalah mengganggu kehidupan organisme tanah pada lapisan paling atas. Padahal, dalam lapisan tersebut terdapat organisme tanah yang penting serperti dekomposer, detritrivor, dan juga organisme tanah yang membantu jalannya daur biogeokimia.

Dampak buruk yang terjadi akibat penggalian tanah bagi keseimbangan lingkungan adalah pemadatan tanah. Alat berat seperti bulldozer yang digunakan untuk penggalian tanah dan penambangan memberikan tekanan besar pada tanah dan membuatnya memadat.

Melansir Sciencing, pemadatan tanah mengakibatkan ruang pori untuk oksigen, air, dan untuk bergerak melalui profil tanah menjadi sangat sempit. Dampaknya, oksigen dan air tidak masuk ke dalam tanah. Serta, tumbuhan tidak dapat hidup dalam tanah yang mengalami pemadatan tersebut.

BACA JUGA: Ambisi Mega Proyek Mandalika, Masa depan HAM, Lingkungan dan Rakyat NTB

Pencemaran air dan tanah penggalian tanah untuk barang tambang menghasilkan banyak endapan logam mengandung mineral sulfida.

Dilansir dari Biology LibreTexts, di hadapan air beroksigen, sulfida akan bereaksi menjalani reaksi kompleks untuk melepaskan ion logam dan ion hidrogen dan menurunkan pH ke tingkat yang sangat asam. Reaksi tersebut kemudian akan mencemari tanah dan sungai, membuatnya menjadi sangat asam sehingga tidak dapat ditinggali oleh makhluk hidup ataupun diminum.

Pemadatan tanah juga membuat air tidak dapat masuk ke dalam tanah. Akibatnya, air hujan yang turun akan menjadi limpasan yang membawa berbagai polutan dan masuk ke badan air terdekat serta membuatnya tercemar.

Pencemaran udara dampak buruk yang terjadi akibat penggalian tanah bagi keseimbangan lingkungan adalah pencemaran udara.

Dilansir dari Massachusetts Institute of Technology, penambangan mengemisikan polutan seperti radionuklida (radiasi berbahaya), logam berat, dan senyawa berbahaya seperti asam fluorida, asam klorida, dan sulfir dioksida. Senyawa-senyawa asam tersebut dapat menyebabkan hujan asam ketika memasuki udara. Hujan asam jelas akan membawa dampak buruk pada keseimbangan lingkungan.

Kegiatan tambang bawah tanah dapat menyebabkan pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Pencemaran air dapat terjadi akibat rembesan air limbah tambang, tumpahan bahan kimia, dan aktivitas penambangan yang menyebabkan erosi.

BACA JUGA: Warga Protes Bau Limbah Sawit Milik PT CPI di Kabupaten Bima

Tidak hanya itu, tambang bawah tanah juga dapat menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara dapat terjadi akibat emisi gas buang dari mesin-mesin penambangan, kebakaran tambang, dan aktivitas pemurnian bahan tambang.

Perubahan bentang alam juga dapat terjadi akibat aktivitas ini karena adanya penggalian lubang tambang, pembuatan terowongan, dan penumpukan limbah tambang. Aktivitas pertambangan sendiri berdampak langsung terhadap berkurangnya keanekaragaman hayati akibat kerusakan habitat, pencemaran, dan kematian satwa liar.

Berbagai dampak negatif yang menghantui aktivitas pertambangan ini pada dasarnya bisa diantisipasi sejak awal. Meski mungkin sulit untuk dihindari, namun langkah antisipasi yang dilakukan sejak awal bisa meminimalisasi dampak buruk dari aktivitas tersebut. Beberapa langkah antisipasi atau mitigasi yang bisa dilakukan di antaranya penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif berupa pencemaran, baik di air maupun udara. Selain itu, pengelolaan limbah tambang yang tepat. Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi tambang secara berkala untuk memantau dampak pertambangan terhadap lingkungan.

Untuk menjaga lingkungan di Indonesia dari dampak-dampak negatif aktivitas pertambangan, pemerintah Indonesia telah menerapkan aturan-aturan ketat terkait dengan berbagai hal dalam industri pertambangan bawah tanah. Mulai dari aturan perizinan hingga batasan-batasan operasional telah ditentukan agar aktivitas ini tetap berada di bawah pengawasan pemerintah.

Pos terkait